​Asparagus Gelar Silaturahmi Kebangsaan di Dhalem Agung Kyai Ageng Besari

​Asparagus Gelar Silaturahmi Kebangsaan di Dhalem Agung Kyai Ageng Besari Asparagus di wilayah eks Karesidenan Madiun menggelar silaturahmi di Dhalem Agung Kyai Besari, Ponorogo. Foto: istimewa

PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Puluhan putra-putra Kyai atau Gus yang tergabung dalam Asosiasi Para Gus (Asparagus) di wilayah eks Karesidenan Madiun menggelar Silaturahmi Kebangsaan di Pendopo Dhalem Agung Kyai Ageng Mohammad Besari Tegalsari, , Kamis (16/8) malam. 

Silaturahmi para Gus tersebut merupakan rangkain acara di mana Rabu Malam (15/8) telah diselenggarakan Ngaji Bareng bersama Kasidah Modern Ki Bagus Harun di Lapangan Josari, Tegalsari yang dihadiri masyarakat sekitar.

Silaturahmi para Gus itu bertema 'Menepis Faktor Kesejahteraan Dalam Radikalisme Dengan Sosialisaso Ketahanan Pangan Oleh Para Santri'. Acara yang dimotori kalangan Asparagus itu bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur serta Forum Santri Nasional (Forsana).

Beberapa Gus yang hadir di antaranya, dari yaitu Gus Sahrul Munir (PP Hudatul Muna Jenes), Gus Saifuddin Rofii (PP Darul Huda Mayak), serta Gus Nabil dan Gus Reza (PP Darul Hikam Joresan). Dari Madiun yaitu Gus Nur Ihwan (PP Al Ittihad Kepuh Beluk), Gus Rouf (PP Attohiriyah Selopuro).

Acara semakin semarak dan khidmat sesaat ulama sepuh yang dikenal masyarakat memiliki kharomah/waliyullah, KH Maskhuri Ponpes Hudatul Muna hadir di tengah majelis diskusi yang dinilai para peserta sangat mengejutkan. Mengingat beliau jarang berkenan hadir di berbagai acara.

Acara juga dihadiri anggota majelis Mayoran Madiun Raya dan Asparagus , Magetan, dan Madiun Raya.

Di sisi lain, lokasi acara sengaja dipilih di Tegalsari Kecamatan Jetis, Kabupaten itu untuk mengenang kembali akan peran besar yang bersejarah dalam memupuk rasa nasionalisme dan patriotisme oleh Ponpes Gebang Tinatar yang didirikan oleh Kyai Ageng Moh. Besari yang telah berdiri sejak era 1600-an M, jauh sebelum Republik Indonesia berdiri.

Perdikan atau tanah merdeka Tegalsari menjadi saksi sejarah terkait lahirnya sejumlah tokoh-tokoh besar seperti Kyai Hasan Besari (Cucu Kyai Ageng Moh. Besari), Ki Bagus Harun (Santri Utama yang jadi Pengiring Sunan Pakubuwono II saat mengasingkan diri di Tegalsari/1637 M), Penyair dan Budayawan Kraton Mataram Ronggowarsito, Bendoro Raden Mas (BRM) Ontowirjo atau Pangeran Diponegoro serta Guru Bangsa HOS Cokroaminoto.

Gus Nabil Hasbullah, Pengasuh Ponpes Darul Hikam Joresan Kec. Mlarak yang juga keturunan Kyai Ageng Moh. Besari mengatakan peranan umat Islam terutama dari ponpes sangat besar dalam perjalanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Peran besar Ponpes untuk penguatan pondasi berbangsa dan bernegara sudah terbangun jauh sebelum proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dikumandangkan.

"Peran besar Tegalsari dengan Ponpes Gebang Tinatarnya yang tidak bisa dipisahkan dari dua motor utama Kyai Ageng Moh. Besari dan cucu beliau Kyai Hasan Besari sangat penting dalam lintasan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Di perdikan inilah rasa nasionalisme dan patriotisme yang dibalut pendidikan keagaman islam disemaikan secara masif sejak tahun 1600-an khususnya dalam melawan penjajahan Belanda kala itu," kata Gus Nabil dalam acara tersebut.

Peran besar Tegalsari semakin menguat pasca Sri Sunan Pakubuwono II menjadi santri di ponpes tersebut dan para santri-santrinya menjadi motor berdirinya sejumlah ponpes besar bersejarah lainnya seperti Ponpes Termas Pacitan, Ponpes Sewulan Madiun, Ponpes Darussalam Gontor , Ponpes Lirboyo, Ponpes Ploso dan ponpes.

"Sejumlah keturunan Kyai Ageng Moh Besari ini telah menyebar dan menjadi perintis pendirian ponpes besar di beberapa wilayah di Jawa khususnya Jawa Timur. Bahkan raja-raja Selangor dan Johor Malaysia dipastikan masih ada darah keturunan dari salah satu Putra Kyai Ageng Moh Besari yaitu yang bernama Zainal Abidin. Begitu pula para santri-santrinya juga merupakan para tokoh nasional yang hebat," terang Gus Nabiel. (mdr/ian)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO