Tanya-Jawab Islam: MTA Hukumi Baca Yasin Bersama-sama Bidah, Bagaimana Hukum Sebenarnya?

Tanya-Jawab Islam: MTA Hukumi Baca Yasin Bersama-sama Bidah, Bagaimana Hukum Sebenarnya? Dr. KH. Imam Ghazali Said

Seperti anggapan (semoga ini tidak benar) bahwa MTA meyakini tidak ada ‘syafa’at di akhirat itu, bagi yang mempercayainya itu ada maka dia sesat’. Jika hal ini benar dari MTA, maka dalam hal ini MTA salah, sebab dalil dalil tentang syafa’at di akhirat itu ada dan banyak.

Kalaupun toh tidak sepakat, maka tidak boleh juga mengatakan sesat, sebab itu sudah ke arah fanatik berpendapat dan golongan. Dalam konteks ini, sikap ijtihadnya yang kita nilai salah, bukan kelompoknya.

Terkait dengan acara Yasin bersama-sama itu bid’ah, itu hak mereka mengatakannya. Namun perlu diingat di sana banyak dalil yang membuktikan bahwa Rasul saw membaca al-Quran bersama-sama dengan para sahabat. Abdullah Ibnu Mas’ud melaporkan bahwa:

“Rasul berkata kepada beliau: bacakan kepada Al-quran, maka aku menjawab, bagaimana aku membacakan Alquran kepadamu padahal Alquran diturunkan kepadamu, akhirnya aka bacakan …, sehingga Rasul menangis, lalu aku berhenti”. (Hr. Muslim:800)

Pada hadis ini disebutkan bahwa Rasul sedang mudarasah (saling membaca Alquran) hanya saja Rasul diam mendengarkan lalu Ibnu Mas’ud membaca. Intinya adalah membaca Alquran bersama-sama, adapun yang satu menirukan bacaan itu boleh, sebab siapa yang melarang orang menirukan bacaan Alquran pada saat Alquran dibacakan, tentu tidak ada. Maka, membaca Alquran bersama sama itu boleh, dan Yasin juga termasuk Alquran.

Andaikan tidak sepakat boleh, tapi tidak perlu mengatakan bid’ah, apa bisa dikatakan membaca Alquran itu bid’ah. Adapun bentuk membacanya dalam sebuah acara itu adalah kreasi modern. Dulu juga tidak ada sekolah yang mengajarkan membaca Alquran, tapi sekolah itu tetap boleh dan baik sebab mengajarkan kebaikan yaitu membaca Alquran. Wallahu A’lam.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO