Tahu Baxo, Dibikin di Klaten, Dijual di Surabaya

Tahu Baxo, Dibikin di Klaten, Dijual di Surabaya Tampilan tahu baxo . foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketika gigi Anda menggigit sebiji tahu baxo, tahukah bahwa satu tahu itu dan kawan-kawannya telah menempuh jarak 292 km, dari Klaten ke Surabaya, sebelum sampai di mulut Anda?

Memang, jajanan tahu baxo tidak diproduksi di Surabaya, melainkan pusat produksinya ada di Klaten, dan di Surabaya, dan gerai-gerai di beberapa kota lain adalah tempat penjualannya.

Kehadiran tahu baxo ini, telah dirintis sejak 10 tahun silam. Pendirinya adalah Pudji. Awalnya, ia memproduksi tahu ini secara kecil-kecilan di kota asalnya, Klaten. Saat itu, Yuni yang saat ini sudah mengembangkan usaha tahu baxo di Surabaya, memegang divisi marketing.

Hingga akhirnya, racikan bumbu yang disematkan dalam daging sapi di tahu itu bisa diterima oleh lidah kebanyakan, usaha ini kian berkembang. Yuni mengembangkan usaha tahu baxo ini di Surabaya. Hingga akhirnya mempunyai beberapa cabang di penjuru Surabaya.

“Tahu baxo ini diproduksi di Klaten,” jelas Yuni.

Alasannya, kebutuhan akan tahu khusus, dan membutuhkan lahan sangat luar. Setelah proses produksi selesai, ditunggu sampai tahu dingin, barulah dipacking untuk disebar di seluruh cabang, termasuk di Surabaya.

“Nek lagi rame, yoo iso entek daging sapi 80 kg per hari. Tapi nek sepi cuman entek 65 kg tok. Seng penting iso digawe menghidupi 16 karyawanku mbak,” kata dia. (Kalau ramai, bisa habis daging 80 kg, tapi pas sepi habis daging 65 kg. Yang penting bisa untuk menghidupi 16 karyawan”.

Nah, soal tahu khusus ini, memang diproduksi sendiri oleh Yuni dan keluarganya, juga di Klaten. Tahu hasil olahan pun berbeda, karena untuk kebutuhan tahu baxo harus kenyal karena dipres, dan bentuknya kotak-kotak sesuai ukuran tahu baxo.

“Untuk usaha, saya kembangkan dengan sistem delivery, dengan minimal 10 boxs free ongkir. Dalam satu box berisi 10 tahu baxo yang siap digoreng atau bisa langsung dimakan,” kata Yuni.

“Satu boksnya dibandrol Rp 29 ribu,” tambah dia.

Dia meyakinkan, setiap tahu baxo yang dikirim kepada konsumen merupakan produk yang fresh. Pernah satu kejadian, konsumen membeli tahu baxo dalam jumlah banyak, namun, konsumen tidak mengatakan akan dikirim ke Bali. Begitu sampai di Bali, tahu sudah menjadi basi semua.

“Semua saya ganti baru, dan ini menunjukkan bahwa tahu baxo tidak mengandung bahan pengawet,” tandas dia. (tari/UTM)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO