Jajal Dongkrak Pamor Koi di Kota Onde-onde, Inovasi DKPP Setelah Rengkik

Jajal Dongkrak Pamor Koi di Kota Onde-onde, Inovasi DKPP Setelah Rengkik Kabid Perikanan DKPP, Supriyanto, menunjukkan indukan Koi yang produksi. Ikan ini diharapkan membuka peluang bisnis ikan hias di Kota Mojokerto. foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE

Ditemui sebelumnya, Kepala DKPP Happy Dwi Prasetyawan mengungkapkan pihaknya berusaha menangkap peluang pasar ikan Koi demi masyarakat. Ia berharap jika ikan hias ini bisa adaptasi di daerahnya maka harapan untuk membangkitkan pasar ikan yang mati suri dapat terwujud.

"Kita mencoba berinovasi dengan membudidayan Koi. Peluang pasar ikan hias ini terbuka, dan nantinya kami harapkan berimbas pada bangkitnya pasar ikan kita," tambahnya.

Kata ia, biaya budidaya Koi relatif murah. "Kami mentake over indukan medium Rp 1,7 juta per pasang untuk uji coba budidaya. Ikan ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan tidak membutuhkan perawatan yang mahal," katanya.

Dinas ini sebelumnya sukses melipat gandakan ikan Rengkik yang menjadi ikon Kota Mojokerto selain Onde-onde. Ribuan dua kali pijahan ikan asli Sungai Brantas ini kini ditempatkan dalam belasan kolam di bagian belakang kantor dinas tersebut.

Pihak DKPP menyebut, sekali pijah indukan rengkik produktif berusia satu tahun menghasilkan 40 ribu anakan. Rengkik merupakan ikan konsumsi yang mempunyai tekstur daging kenyal sehingga cocok buat pepes. Bibit ribuan anakan berusia satu bulanan ini akan dihibahkan ke Pokdakan binaan DKPP yang mempunyai kolam siapan. DKPP juga membuka ruang konsultasi bagi masyarakat yang berminat menangkap peluang bisnis ini. (yep/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO