TKA China Serbu Gresik, Dewan Pertanyakan Pengawasan Pemkab

TKA China Serbu Gresik, Dewan Pertanyakan Pengawasan Pemkab Ratusan TKA asal China di proyek amonia-urea Gresik. foto: ist

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Serbuan Tenaga Kerja Asing (TKA) khususnya dari negara China ke Indonesia terutama di Jawa Timur bukan isapan jempol belaka. Patut diduga, beberapa BUMN secara tidak langsung ikut memfasilitasi masuknya TKA dengan dalih kerjasama pembangunan proyek.

Di antara BUMN yang secara tidak langsung ikut menggunakan jasa TKA China dalam proyek pembangunan adalah PT Petrokimia Gresik (PG). Perusahaan produsen pupuk itu membangun pabrik Amonia-Urea II senilai Rp 7,5 triliun dimulai tahun 2015 dan diharapkan tuntas pada September 2017 mendatang.

Penggunaan ratusan TKA China itu patut diduga melanggar ketentuan UU No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Pasalnya, tidak semua pekerja asing yang dipekerjakan adalah pekerja yang memiliki keahlian khusus alias tenaga kerja kasar.

Keberadaan ratusan TKA itu juga dipertanyakan anggota DPRD Jatim asli dari Dapil Gresik-Lamongan, H. Samwil. Ia mendesak agar pemerintah daerah setempat melalui Disnaker Gresik bekerjasama dengan Disnakertransduk Jatim dan aparat terkait seperti imigrasi serta polisi untuk terjun ke lapangan memeriksa dugaan banyaknya TKA China yang tak memenuhi prosedur dalam proyek pembangunan pabrik Amorea II.

"Masyarakat Jatim, khususnya Gresik banyak yang menganggur dan membutuhkan pekerjaan. Masak TKA China dibiarkan bebas bekerja walaupun tidak memenuhi aturan yang berlaku," tegas politisi asal Partai Demokrat saat dikonfirmasi, Selasa (13/12).

Ia juga mempertanyakan nasionalisme dari perusahaan BUMN yang secara tidak langsung ikut menfasilitasi TKA China membanjiri Jatim. Padahal proyek tersebut sejatinya dibiayai dari uang rakyat (negara).

"Kalau perusahaan sekelas BUMN saja sudah seperti ini, apalagi perusahaan swasta murni. Makanya pengawasan TKA harus diperketat," pinta politisi asli Bawean.

BERITA TERKAIT: 

Kadisnakertransduk Jatim, Sukardo mengaku sudah mendapat informasi terkait hal tersebut dan pihaknya juga sudah memerintahkan petugas pengawas ketenagakerjaan untuk menindaklanjuti.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO