Penyebaran HIV/AIDS di Pamekasan Mengkhawatirkan

Penyebaran HIV/AIDS di Pamekasan Mengkhawatirkan

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) penyebarannya di wilayah kabupaten Pamekasan cukup mengkhawatirkan. Dalam kurun waktu lima tahun, Ratusan warga sudah positif terjangkit virus mematikan ini.

Data dari dinas kesehatan (Dinkes) Pamekasan, pada tahun 2012 lalu virus HIV/Aids menyerang 22 warga. Kemudian di tahun 2013 terdapat 21 warga terjangkit. Selanjutnya di tahun 2014 warga yang terjangkit makin meningkat yakni mencapai 31 warga.

Di tahun 2015 kemarin, kasus HIV/Aids mengalami penurunan. Hanya terdapat 15 warga yang terjangkit. Sedangkan untuk tahun 2016 jumlah penderita makin memprihatinkan. Belum genap setahun, penderita HIV/Aids mencapai 27 warga. Jumlah keseluruhan penderita HIV/Aids hingga tahun ini mencapai 116 warga.

Kepala Bidang (Kabid) pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan (P2PL) Dinkes Pamekasan Mohammad Rusdi Shaleh mengatakan penularan penyakit HIV/AIDS tidak bisa dibasmi secara total. Sebab penularan penyakit itu melalui virus.

Pihaknya mengaku hanya mampu mengendalikan peredaran penyakit tersebut dengan memutus angka penularan. ”Penyakit AIDS ini harus dikendalikan artinya jangan sampai perkembangannya meningkat terlalu tajam,” ujarnya, Jumat (02/09).

Menurutnya, peredaran penyakit HIV/AIDS pada umumnya muncul dari warga asli Pamekasan yang bekerja ke luar daerah atau imigrasi. Setelah tertular virus HIV/AIDS, warga pulang ke Pamekasan. Padahal, dampak buruk bagi warga di sekelilingnya cukup mengkhawatirkan.

”Pada umumnya melalui orang asli Pamekasan yang bekerja di Bali, Jakarta atau kota-kota besar lainnya. Biasanya warga ini pulang ke daerah setelah terjangkit HIV/AIDS di kota lain. Hal ini jelas sangat mengancam untuk penularannya sehingga kami perlu cegah,” Jelasnya.

Satu langkah yang akan diterapkan untuk mencegah penularan virus ini, yakni dengan menggalakkan sosialisasi. Terutama berkenaan dengan pemahaman terhadap keluarga atau warga terdekat. Sistem ini dikenal dengan istilah konseling atau semacam penjelasan penularan penyakit HIV/AIDS bagi warga terdekat. ”Jadi bagi orang yang sudah terjangkit HIV/AIDS ini, kami berikan konseling untuk warga di sekitarnya,” tutur Rusdi Saleh.

Bagi penderita, kita upayakan melalui sitem treatment atau diobati dengan maksud dan tujuan pengendalian HIV/Aids. Hanya saja untuk dua sistem pengendalian penyakit ini pelayanannya masih terbatas.

Konseling dan treatment hanya bisa dilakukan di rumah sakit umum dan di dua Puskesmas. "Yaitu Puskesmas Palengaan dan Pasean. Nanti kami akan dikembangkan ke Puskesmas lain untuk mendekatkan pelayanan penderita virus HIV/AIDS ini,” janjinya. (err/ros)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO