Enam Terduga Teroris Batam Ditangkap, Ancam Ledakkan Marina Bay dengan Roket

Enam Terduga Teroris Batam Ditangkap, Ancam Ledakkan Marina Bay dengan Roket Tim Densus 88 Antiteror menggeledah salah satu rumah terduga teroris di Perumahan Cluster Sakura, Botania, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (5/8). foto: tempo

Enam orang terduga berhasil ditangkap, selain itu petugas juga membawa koper diduga berisi berkas-berkas yang berkaitan dengan me.

Salah satu tempat yang ditangkap adalah GG warga Perum Mediterania Blok FF. Menurut pengakuan warga, GG merupakan seorang jaringan yang diamankan polisi.

Informasi dari warga mengatakan, GG tinggal di perumahan tersebut sejak sekitar tahun 2011. Selama ini, dia tertutup dan tidak banyak bicara dengan tetangganya yang lain.

"Dia orangnya tertutup. Memang tinggal disini sudah empat sampai lima tahun," sebut petugas keamanan perumahan.

Sebelumnya, warga Batam juga sempat dihebohkan dengan beredarnya surat kaleng, yang berisikan akan mengebom beberapa lokasi atau tempat-tempat vital, di Kota Batam.

Ternyata, terduga Gigih Rahmat Dewa alias GRD (31), yang ditangkap Densus 88 di jalan Daeng Kamboja, Batam Center Jumat (5/8) pagi punya beberapa rencana.

Menurut informasi yang dihimpun, GRD bersama Bahrun Naim pernah merencanakan untuk meluncurkan roket dari Batam dengan tujuan Marina Bay Singapura.

Di sisi lain, Pemerintah Singapura bereaksi soal rencana enam terduga yang ingin menembakkan roket ke Singapura dari wilayah Batam, Indonesia. Kementerian Dalam Negeri Singapura (MHA) mengaku sudah mengetahui rencana serangan itu dan telah bekerjasama dengan aparat keamanan Indonesia sejak rencana serangan itu diketahui.

”Badan keamanan kami telah berkoordinasi erat dengan Pemerintah Indonesia sejak temuan plot serangan ini, untuk memantau kegiatan kelompok dan untuk menangkap mereka yang terlibat,” kata kementerian itu, dalam sebuah pernyataan, Jumat (5/8).

“Kami berterima kasih atas kerjasama yang baik dari Pemerintah Indonesia dan tindakan mereka untuk menangkap kelompok (terduga ),” lanjut Kementerian Dalam Negeri Singapura.

Polisi Singapura dan lembaga keamanan lainnya telah meningkatkan langkah-langkah pengamanan perbatasan dalam menanggapi ancaman ini.

”Perkembangan ini menyoroti keseriusan ancaman me ke Singapura, dan pentingnya gerakan nasional ‘SGSecure’. Masyarakat disarankan untuk tetap waspada,” imbuh pernyataan Kementerian Dalam Negeri Singapura, seperti dikutip Channel News Asia.(reu/yah/trb/lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO