Orasi Ilmiah Dr KH A Musta’in Syafi’i, MA di STAIDA Nganjuk, Pesantren Mampu Gabungkan IQ, EQ dan SQ

Orasi Ilmiah Dr KH A Musta’in Syafi’i, MA di STAIDA Nganjuk, Pesantren Mampu Gabungkan IQ, EQ dan SQ Dr KH Musta’in Syafi’I saat menyampaikan orasi ilmiah pada acara wisuda STAIDA Krempyang, di Kecamatan Tanjunganom, Nganjuk. foto istimewa

Musta’in lalu menjelaskan secara detail tentang peristiwa Isra’ Mi’raj. Sebagai sebuah perjalanan spiritual, peristiwa ini tidak akan diterima bagi orang yang hanya mengandalkan kecerdasan intelektual (IQ) saja. “Namun juga harus dimbangi dengan kekuatan EQ dan SQ,” imbuhnya.

Orasi ilmiah yang komprehensif ini diapresiasi secara positif oleh Abdul Basit, salah satu dosen STAIDA. “Orasi ilmiah yang disampaikan sangat luas dalam menambah wawasan civitas academica STAIDA, karena semua lini dikaji, terutama kajian-kajian Islam kontemporer,” ujarnya.

Saat memberikan sambutan, Ketua STAIDA Burhanudin Ubaidillah menambahkan bahwa wisuda tahun ini adalah ketiga kalinya. “Tahun ini yang diwisuda berjumlah 59 mahasiswa, terdiri dari Prodi Manajamen Pendidikan Islam dan Ahwalul Syakhsiyah,” ujarnya.

Dalam pengembangan dunia akademis, STAIDA sudah memiliki 16 dosen tetap dan memiliki NIDN. “Dosen tidak tetap yang dimiliki tiga orang,” ujarnya. “Saat ini, terdapat empat dosen yang sedang menempuh pendidikan jenjang S-3 di UIN Sunan Ampel Surabaya, atas beasiswa dari Kementerian Agama,” imbuhnya.

Kelebihan kampus ini adalah berlokasi di Pondok Krempyang, salah satu pesantren tertua dan terbesar di Nganjuk. “Para dosen di sini juga rata-rata masih muda, sehingga sangat membantu dalam mentransformasikan ilmu dan nilai yang dimiliki kepada para mahasiswa,” pungkasnya.

Kampus STAIDA berdiri sejak tahun 2009 dan berbasis pondok pesantren. Yaitu Pesantren Miftahul Mubtadi’in, pondok pesantren tua dan terbesar di Nganjuk. (*/hms/sta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO