Rumah Aktivis Pelapor Kasus Raskin Dikepung Puluhan Kades, Effendy: Ibu Saya Diancam Diperkosa

Rumah Aktivis Pelapor Kasus Raskin Dikepung Puluhan Kades, Effendy: Ibu Saya Diancam Diperkosa Sejumlah Kades saat mendatangi rumah Effendy di Desa Pandian, Kecamatan Kota Sumenep, Jum'at (8/4).

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Gara-gara melaporkan kasus dugaan penyimpangan Raskin di Kabupaten Sumenep, Rumah Ketua LSM Lidik Hukum & HAM, Effendy dilurug puluhan Kepala Desa (Kades) pada Kamis (7/4). Effendy mengaku tidak menyangka akan didatangi puluhan Kades tersebut.

Menurutnya, perlakuan sejumlah kades saat tiba di halaman di rumahnya cukup keterlaluan.

“Iya mereka para kades main lempar-lempar, ibuk (ibu) dilempar mau ditempeleng, mau diperkosa”, ujar Effendy sebagaimana dilansir Madura Expose yang dinukil dari akun facebook miliknya.

Atas perlakuan tersebut, Effendy melaporkan para kades tersebut ke Polda Jatim untuk diproses hukum.

“Demi Allah, Wallahi saya akan mengusut tuntas insiden yang terjadi di rumah saya secara: masuk pekarangan orang tanpa izin pemilik rumah bahkan dengan cara kekerasan dan arogan dan yang ke 2 dengan menghina dan mencaci maki ibu saya ini yang akan saya tindak lanjuti. Saya siap taruhkan nyawa saya demi keadilan dan demi orang tua saya camkan itu,” demikian status aktivis yang lebih karib dipanggil Pepeng ini.

Niat untuk melaporkan perlakuan anarkis kades-kades tersebut kemudian dilakukan A Effendi yang tercatat sebagai warga Desa Pandian, Kecamatan Kota Sumenep, Jum'at (8/4).

"Sekarang saya dalam perjalanan ke Polda Jatim untuk melaporkan perbuatan tidak menyenangkan para kades di rumah saya Kamis kemarin," kata Effendy sore tadi (8/4).

Laporan tersebut sebagai buntut 'teror' yang diduga dilakukan sejumlah kades terhadap Effendy dan keluarganya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO