Dua Teroris Dibekuk di Makam Keramat Malang, Seminggu Bertapa Tanpa Makan

Dua Teroris Dibekuk di Makam Keramat Malang, Seminggu Bertapa Tanpa Makan Polisi berjaga sesaat setelah penangkapan dua terduga teroris oleh Densus 88 Mabes Polri, di Makam Setyo Setuhu, Dusun Keramat, Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Selasa (1/3). foto: beritajatim

Menurut Sukirno, makam yang ia jaga adalah makam dari Mbah Seco (Setyo) dan Mbah Setuhu. Keduanya adalah nama orang-orang sakti di masa silam. Banyak peziarah yang datang. Ada juga bermalam di sekitar gubuk di areal makam.

Sementara itu, Kepala Desa Patokpicis, Sulaeman menjelaskan, makam tersebut adalah tempat religius. Pada malam-malam tertentu seperti malam Jumat legi, ada puluhan orang yang laku ritual di tempat tersebut.

"Kalau malam Jumat legi banyak peziarah. Bisa sampai 60 orang. Kebanyakan dari Kabupaten Malang saja. Ada yang cuma satu jam, ada juga sampai berhari-hari," beber Sulaeman.

Makam Setyo Setuhu adalah pencetus aksara atau huruf Jawa pertama kali. "Kalau sampeyan lihat di dinding itu ada huruf Jawa atau aksara jawa, ya Mbah Seco dan Mbah Setuhu inilah pencetusnya," kata Sulaeman.

Ia melanjutkan, Mbah Seco adalah orang sakti dari pemuka agama Hindu. Sementara Mbah Setuhu, pemuka Islam dari keturunan bangsa Arab.

"Menurut cerita dulu, Mbah Seco dan Mbah Setuhu ini sama-sama sakti. Kedua orang ini yang mencetuskan aksara Jawa. Lalu mereka berdua berebut pusaka keris dan bertengkar. Makamnya bersebelahan, satu di sisi kiri dan satu lagi di kanan," terangnya.

Saat malam Jumat legi, lanjut Sulaeman, ada perwakilan dari desa yang mengontrol tempat religius di Makam Setyo Setuhu. Bangunan cungkup makam, sudah ada sejak 10 tahun lalu. Namun akhirnya direhab dan diberi bangunan semacam joglo pada kurun waktu lima tahun terakhir.

"Areal makam ini berada di kawasan Perhutani Malang. Khusus untuk desanya, memang ikut patokpicis," ucap Sulaeman.

Makam pencetus aksara Jawa ini, kerap dikunjungi warga Ngadas dan Suku Tengger yang bermukim lereng Gunung Bromo-Semeru. Kabarnya, untuk memulai upacara ritual keagamaan Karo, warga Suku Tengger di lereng Semeru-Bromo, selalu mengawali ritual upacara Karo dari Makam Setyo Setuhu.

Sementara itu, Tim Brimob dan Polres Malang baru saja usai menetralisir lokasi makam. "Kami lakukan pemeriksaan di lokasi makam. Kita netralisir. Sementara dua terduga teroris, sudah kita amankan di Mako Brimob Ampeldento," ujar Kapolres Malang, AKBP Yudo Nugroho saat memimpin ke lokasi penangkapan. (bjt/sta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO