Para ibu sedang praktik masak MPASI menggunakan bahan pangan lokal. foto: ist.
Contohnya tahu, tempe, ikan mujair, dan bandeng yang dapat diolah menjadi berbagai menu menarik seperti nugget tempe, olahan kentang, hingga kue berbahan ikan.
Messayu menekankan pentingnya pemilihan bahan makanan alami.
"Makanan yang sehat adalah makanan yang berasal dari bahan pangan alami tanpa pengawet dan diolah dengan cara yang tepat, agar kandungan gizi tetap dapat mencukupi kebutuhan gizi anak-anak," katanya.
Selain edukasi, para ibu juga mengikuti praktik memasak dan lomba kreasi MPASI bersama Ahli Gizi Puskesmas Manyar, Meyura Arsalia Yasmin. Seluruh sajian dibuat menggunakan bahan pangan lokal.
Dalam lomba tersebut, ibu-ibu dari Desa Manyar Sidorukun meraih juara pertama, disusul Desa Karangrejo sebagai juara kedua, dan Desa Watuagung sebagai juara ketiga.
Melalui kegiatan ini, dr. Anik berharap para peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk mendukung tumbuh kembang anak.
"Melalui program edukasi ini, kami berharap para ibu mendapatkan informasi yang akurat tentang gizi seimbang, mampu menyiapkan MPASI yang sehat dan bergizi seimbang, serta dapat menginspirasi para ibu yang lain untuk menciptakan generasi masa depan yang kuat, sehat, dan cerdas," pesannya.
PTFI menyatakan komitmennya untuk terus mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program CSR di bidang kesehatan, termasuk berbagai program lain seperti penanggulangan demam berdarah dan tuberkulosis. (hud/van)












