Wabup Gresik Ajak Kades Bersinergi dan Dorong Peningkatan PAD

Wabup Gresik Ajak Kades Bersinergi dan Dorong Peningkatan PAD Wabup Gresik Asluchul Alif didampingin Kepala BPPKAD Andhy Hendro Wijaya bersama para kades saat capacity building peningkatan pendapatan daerah. FOTO: ist.

GRESIK, BANGSAOLINE.com - Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif mengajak kepala desa (kades) se-Kabupaten Gresik bersinergi untuk meningkatkan capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Hal tersebut disampaikan Wabup saat membuka kegiatan capacity building bertajuk 'Peningkatan Pendapatan Daerah Bersama Desa Hebat' yang digelar Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah (BPPKAD) di Hotel Aston Gresik, Rabu (2/7/2025).

Kegiatan ini menjadi ruang diskusi untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan desa dalam menggali potensi PAD dari sejumlah sektor. 

Antara lain, pajak restoran, Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Perdesaan (PBB2P) dan sektor lain.

Sinergi Aparatur Desa

Wabup menegaskan pentingnya sinergi dan penguatan kapasitas aparatur desa dalam upaya pemungutan pajak yang adil dan merata.

"Pemerataan pembangunan perlu ditopang oleh pemerataan kontribusi. Desa bukan sekadar objek pembangunan, tapi juga subjek penting dalam menopang PAD. Maka sinergi antara kabupaten dan desa harus diperkuat, terutama dalam membangun kesadaran dan kapasitas aparatur desa," ujarnya.

Ia mengungkapkan, dalam pemungutan pendapatan dari objek PBB di tingkat desa tidak lepas dari tantangan. 

Mulai dari proses pembaruan data objek pajak, pendistribusian Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT), hingga pencatatan pembayaran secara akurat masih menjadi pekerjaan rumah.

"Kendala utama yang sering dijumpai di lapangan adalah terbatasnya sumber daya manusia, minimnya infrastruktur teknologi, serta belum meratanya pemahaman teknis terkait administrasi perpajakan," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BPPKAD Pemkab Gresik, Andhy Hendro Wijaya, mengungkapkan bahwa hingga akhir semester pertama tahun ini, realisasi penerimaan PBB2P sudah mencapai hampir 62 persen dari target tahunan.

"PBB2P masih menjadi tulang punggung PAD Gresik. Tapi capaian ini tidak bisa membuat kita berpuas diri. Butuh kerja keras bersama, baik melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi pajak," katanya.

Upaya Digitalisasi Melalui Laku Pandai

Ia menambahkan, penguatan peran desa serta peningkatan kualitas dan akurasi data menjadi kunci. 

Upaya digitalisasi juga terus digenjot, salah satunya melalui pemanfaatan aplikasi Laku Pandai yang memungkinkan pencatatan dan pelaporan pajak dilakukan secara lebih cepat dan efisien.

"Dengan Laku Pandai, masyarakat tidak perlu lagi antre di loket. Pajak bisa dibayar dan dilaporkan secara digital, termasuk pajak kendaraan bermotor. Ini bentuk nyata kemudahan layanan perpajakan," terangnya.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Rusdianto Sesung dari Universitas Narotama Surabaya serta Abdullah Basit Pimpinan Cabang Bank Jatim, yang menyampaikan pemaparan tentang peran lembaga keuangan dalam mendukung digitalisasi pembayaran pajak serta peluang sinergi dengan pemerintah desa. (hud/van)