
Kata dia, IAPMO Group Indonesia sendiri merupakan bagian dari IAPMO Group, organisasi internasional yang telah hampir 100 tahun bergerak dalam bidang standar sanitasi, air bersih, plambing, dan konstruksi.
Di Indonesia, IAPMO berkomitmen menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai dasar teknis dalam menjaga mutu dan keselamatan publik.
Melalui program seperti ini, pihaknya ingin mendorong kolaborasi antara sektor swasta dan lembaga pendidikan untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan bermartabat.
"Program ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor dapat memberikan dampak signifikan dalam membangun masa depan generasi muda Indonesia yang lebih sehat dan berdaya," tegasnya.
Ketua Dewan Pembina Ungkap Kolaborasi Strategis
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Salafiyah Kholidiyah, DR. Muhammad A.S. Hikam, MA menyampaikan, kegiatan ini merupakan sebuah terobosan baru dari yayasan ini menjadi langkah strategis untuk memperluas jaringan kerja sama.
Tidak hanya di tingkat kabupaten dan nasional, tetapi juga mulai merambah skala internasional.
"Ini adalah sebuah langkah penting. Selain memperkuat jejaring, terobosan ini sangat berguna bagi pesantren-pesantren yang masih membutuhkan banyak perbaikan, terutama dalam hal infrastruktur," tuturnya.
Ia menegaskan, salah satu kebutuhan paling mendesak di banyak pesantren adalah sanitasi. Sebab, kata dia, persoalan sanitasi sering menjadi problem. Diakui atau tidak, ini adalah masalah nyata yang selama ini kurang mendapat perhatian.
Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi pondok pesantren di berbagai daerah, termasuk pesantren-pesantren besar untuk lebih fokus pada peningkatan fasilitas dasar bagi para santri.
"Ini adalah trigger (pemicu) yang sangat penting, dan saya yakin ini akan menjadi bagian dari gerakan perubahan ini," tutupnya.(wan/van)