Perpustakaan di Jatim Banyak yang Terakreditasi, Gubernur Khofifah Raih Penghargaan dari Perpusnas

Perpustakaan di Jatim Banyak yang Terakreditasi, Gubernur Khofifah Raih Penghargaan dari Perpusnas Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, saat menerima cendera mata dari Perpusnas.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, memberi piagam penghargaan kepada Gubernur Khofifah sebagai apresiasi lantaran di Jawa Timur (Jatim) telah mengantongi akreditasi dan tercatat sebagai yang paling banyak dibanding provinsi lain di Indonesia.

Berdasarkan data Perpusnas per Maret 2022, jumlah di Jatim yang sudah terakreditasi sebanyak 1.896 . Disusul DI Yogyakarta sebanyak 1.054, Jawa Tengah sebanyak 949, dan Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 869.

Atas capaian itu, Syarif menyerahkan piagam penghargaan kepada Gubernur Khofifah saat giat Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat untuk Kesejahteraan yang diselenggarakan Nasional (Perpusnas) RI di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (16/4/2022).

" yang terakreditasi tingkat provinsi per Maret 2022, Jawa Timur berada di tingkat pertama dengan nilai 1.896. Ini menunjukkan komitmen kami dalam meningkatkan literasi di Jatim," kata Khofifah.

Ia juga berterima kasih atas penghargaan yang diterima. Dia berharap, keseriusan dan kegigihan dalam mengembangkan khususnya terkait literasi masyarakat untuk kesejahteraan dapat terwujud.

"Kami sampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan pemerintah pusat melalui Perpusnas kepada Pemprov Jawa Timur. Semoga ikhtiar ini dapat semakin meningkatkan literasi masyarakat khususnya literasi untuk mensejahterakan masyarakat Jawa Timur," ujarnya.

Gubernur turut mengapresiasi Perpusnas dan seluruh kepala daerah, terutama beberapa daerah yang saat ini mendapat stimulan mendirikan Pojok Baca Digital (Pocadi).

"Kalau Pocadi bisa ditumbuhkembangkan di kecamatan, maka proses literasi digital yang bisa mendongkrak UMKM agar melakukan transformasi digital bisa lebih dekat," tuturnya.

Dengan adanya Pocadi yang menjadi stimulan dari Perpusnas, diharapkan dapat mendorong peningkatan transformasi digital UMKM yang saat ini mencapai 44 persen agar terdorong lebih cepat perkembangannya sehingga bisa mengakses pasar global yang lebih luas.

"Apa yang menjadi inisiasi perluasan untuk meningkatkan literasi digital bagi UMKM perlu ditumbuh kembangkan lebih cepat lagi. Saya mengajak untuk semua yang hadir secara langsung maupun virtual agar hal ini bisa menjadi inspirasi kita semua," paparnya.

Selain menyerahkan penghargaan kepada Gubernur Khofifah, Kepala Perpusnas juga memberikan beberapa bantuan kepada bupati/wali Kota di Jatim. Bantuan tersebut berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) pembangunan dan perluasan gedung, POCADI, mobil keliling (MPK), Buku Kemas Ulang Informasi Naskah Kuno tentang Majapahit berupa Pararaton, Negarakertagama, Ranggalawe, Babad Tanah Jawi dan Naskah Nusantara Jawa Timur.

Khusus untuk DAK bantuan pembangunan dan perluasan gedung tahun anggaran 2022 diberikan kepada Sampang, Nganjuk, dan Kabupaten Madiun.

Selain DAK, Kepala Perpusnas turut menyerahkan secara simbolik program Pocadi. Daerah yang menerima yakni Trenggalek, Gresik, Jember, Tuban, Kabupaten Probolinggo, Lamongan, Pamekasan, Kota Batu, dan Kota Mojokerto. Sementara untuk MPK dan Buku Kemas Ulang Informasi Naskah Kuno, Syarif menyerahkannya kepada Gubernur Khofifah.

Tingkat Kegemaran Membaca Warga Jatim Masuk Kategori Tinggi

Khofifah kini mengaku tengah menekankan pentingnya peningkatan berbagai literasi bagi masyarakat. Hari ini kita butuh percepatan literasi gitital, literasi finance, literasi budaya termasuk literasi masyarakat untuk kesejahteraan dan sebagainya.

Menurut dia, semangat dalam membaca dan upaya mencerdaskan masyarakat merupakan bagian penting sebagai penguat yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dicontohkan, peningkatan pertumbuhan kontribusi UMKM di Jatim dari 57,25 persen tahun 2021 menjadi 57,81 persen salah satunya juga karena adanya literasi pada pelaku UMKM.

“Saya juga meminta kepada Bupati/Walikota di Jatim untuk terus membentuk dan mendukung adanya Desa/Kelurahan di Jawa Timur serta keliling. Ini semua untuk peningkatan literasi masyarakat demi kesejahteraan,” urai Khofifah.

Sementara untuk kewenangan di bidang yang wajib dilakukan pemerintah daerah, Khofifah menyebut, telah menetapkan dua kebijakan strategis. Yakni pembinaan serta pelestarian koleksi nasional dan naskah kuno.

“Ini menjadi kewenangan yang dilakukan sesuai Undang-Undang 43 tahun 2007 tentang ,” katanya.

Untuk pembinaan sendiri meliputi pengelolaan dan pembudayaan gemar membaca di tingkat daerah. Sedang untuk pelestarian koleksi nasional dan naskah kuno, melakukan pelestarian karya cetak dan karya rekam (KCKR), penerbitan katalog induk daerah (KID) dan bibliografi, lalu pelestarian naskah kuno.

“Untuk survey Perpusnas RI tahun 2021 menunjukkan bahwa tingkat kegemaran membaca masyarakat Jawa Timur masuk dalam kategori tinggi, yakni sebesar 64,20,” ungkapnya.

Di Jawa Timur, jumlah yang sudah berdiri sebanyak 27.866 . Jumlah tersebut meliputi umum, sekolah/madrasah, perguruan tinggi, desa/kelurahan, rumah ibadah, pondok pesantren (Ponpes), taman baca, dan dinas/instansi.

“Kami terus mendorong peningkatan jumlah yang mencerdaskan dan menguatkan kapasitas masyarakat di Jawa Timur. Termasuk lewat peningkatan akreditasi. Seperti beberapa saat lalu, UPTP Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah milik yang berada di Kota Malang mendapatkan akreditasi A dari Perpusnas,” ucap Khofifah

Agenda ini juga dihadiri anggota Komisi X DPR RI, Zainuddin Maliki; Tenaga Ahli Perpusnas, Sri Sularsih; Guru Besar Universitas Negeri Malang (UNM), Djoko Saryono; anggota Komisi E DPRD Jatim, bupati/wali kota se-Jatim, seluruh kepala OPD di lingkup , serta beberapa undangan yang mengikuti secara daring. (tim)

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO