Prioritas Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Pemprov Jatim Tancap Gas Vaksinasi mulai 14 Januari 2021
Editor: MMA
Selasa, 12 Januari 2021 11:55 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa kembali meyakinkan masyarakat bahwa vaksin Covid-19 SINOVAC aman dan halal. Alasannya karena per tanggal 11 Januari 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah resmi menerbitkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization untuk vaksin Covid-19 SINOVAC.
Dengan demikian, Vaksin SINOVAC telah mendapat izin untuk digunakan dalam vaksinasi. Sebelumnya MUI juga telah mengeluarkan fatwa halal untuk penggunaan vaksin Sinovac di Indonesia. Hal ini merupakan lampu hijau bagi pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk tancap gas melakukan vaksinasi di Jawa Timur.
BACA JUGA:
Silaturahim Bersama LDII, Pj. Gubernur Adhy Sebut Peran Penting Ulama-Umaro Sukseskan Pembangunan
Lepas Jamaah Haji Muslimat NU Sidoarjo, Khofifah Titip Doakan Kedamaian Dunia saat Wukuf di Arofah
Rakor Pengembangan OPOP, Khofifah Bagikan 3 Semangat Majukan Ekonomi Pesantren
Hari Kesiapsiagaan Bencana, Khofifah Ingatkan Pelbagai Hal saat Pancaroba
"Alhamdulillah, vaksinasi ini insyaallah akan menjadi kunci untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat terhadap COVID-19 sekaligus menjadi momentum untuk menyelaraskan tujuan Kesehatan dan ekonomi. Dengan adanya kepastian bahwa vaksin ini aman dan efektif dengan dikeluarkannya izin oleh BPOM dan halal dari MUI, kami semakin yakin untuk segera tancap gas untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19. Prioritas tahap pertama sesuai surat dari Kementerian Kesehatan adalah Surabaya, Sidoarjo dan Gresik," ungkap Khofifah usai mengikuti rakor virtual bersama tiga kepala daerah yang menjadi prioritas vaksinasi Covid-19 di Surabaya, Selasa (12/1).
Khofifah menjelaskan, gerakan vaksinasi oleh tenaga kesehatan ini dilakukan demi kebaikan bersama. Terlebih, strategi vaksinasi merupakan salah satu solusi yang sangat efektif dalam mengatasi pandemi. Vaksinasi diharapkan efektif dapat menyelamatkan nyawa, mencegah gejala COVID-19 yang berat dan mengurangi beban pelayanan tenaga Kesehatan.
"Dukungan semua pihak sangat dibutuhkan, dalam menekan jumlah kasus pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Termasuk juga untuk meminimalisir kematian yang disebabkan Covid-19. Kerjasama ini diperlukan agar kita bisa segera mengakhiri pandemi," tegasnya.