Sinergi BUMDes-Desa Wisata, Gubernur Khofifah Ajak Pengelola dan Pokdarwis Maksimalkan Potensi UMKM
Editor: Tim
Sabtu, 05 Desember 2020 19:37 WIB
Khofifah menambahkan, pengembangan potensi produk unggulan di desa wisata terus dilakukan tidak hanya untuk menggaet wisatawan, tapi juga mendorong pemasarannya tidak hanya di pasar dalam negeri, tapi juga ekspor ke mancanegara.
Di mana Pemprov Jatim akan memperkuat sinergi dan kolaborasi program-program antar berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov untuk ikut mengembangkan potensi desa wisata dan UMKM di dalamnya.
“Sinergi dan kolaborasi program ini misalnya di pengembangan sektor pariwisata, ada Disbudpar Jatim. Di bidang pemberdayaan masyarakat desa ada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jatim. Kemudian di bidang pengembangan produk-produk unggulan desa wisata, seperti kualitas produk dan packaging oleh Dinas Koperasi dan UKM serta Disperindag Prov. Jatim,” terangnya.
Nantinya, lanjut Khofifah, produk-produk unggulan tersebut diharapkan dapat diekspor ke luar negeri, tentunya dengan tetap memperhatikan aspek kualitas melalui proses quality qontrol (QC) yang baik, kemudian kuantitas dan kontinuitas produk juga harus diperhatikan.
“Bank Indonesia Jatim dan KADIN telah menyiapkan Rumah Kurasi sebagai wadah yang dikhususkan untuk melakukan pengecekan kualitas produk UMKM. Sementara Kemendag awal tahun depan Insya Allah akan membentuk export center di Jawa Timur. Sehingga ketika produk UMKM diekspor ke mancanegara, produk UMKM tersebut telah memenuhi spek yang dibutuhkan,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Khofifah juga mengapresiasi pelaksanaan Jambore Desa Wisata dan Pokdarwis Tahun 2020 sebagai wadah untuk saling bertukar indformasi dan diskusi bisnis antara Pokdarwis dan pelaku desa wisata yang ada di Jatim.
“Sinergi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah, industri, asosiasi dan masyarakat di desa wisata ini menjadi salah satu kunci keberhasilan pengembangan desa wisata. Apalagi desa wisata ini tidak hanya mampu menghasilkan pendapatan desa, tapi juga membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan ekonomi masyarakat desa,” pungkasnya.