Menjelang Wafat, di Kening Wartawan Senior itu Bersinar Cahaya
Editor: Tim
Wartawan: Tim
Jumat, 13 November 2020 19:54 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Para wartawan dan karyawan HARIAN BANGSA kaget luar biasa ketika mendengar Bapak Abdurrahman Ubaidah wafat, Jumat (13/11/2020).
Pak Dur - demikian teman-teman di kantor memanggil - adalah orang sangat baik. Pak Dur inilah yang selalu memimpin doa dalam acara-acara di kantor HARIAN BANGSA. Begitu juga saat acara yasinan, salawatan, dan acara-acara keagamaan lain. Maklum, Pak Dur merupakan Keluarga Besar Pondok Pesantren Sidosermo dan alumnus IAIN Sunan Ampel Surabaya.
BACA JUGA:
280 Santri Amanatul Ummah Lolos SNBP, 31 Siswa Diterima Kedokteran, Kuliah di Luar Negeri Beasiswa
Kabiro HARIAN BANGSA Kota Batu Raih Juara 2 AJK 2024 Kategori Artikel Jurnalistik
HUT ke-24 HARIAN BANGSA, Tamu Mengalir sejak Pukul 10 Pagi hingga Maghrib
Hadiri HUT ke-24 HARIAN BANGSA, Pj Wali Kota Mojokerto: Sukses Selalu, Tetap Melejit
Pak Dur adalah wartawan senior. Rekan-rekan seprofesinya hingga sejumlah pejabat di Pemprov Jatim biasa memanggilnya dengan sebutan Gus Dur. Pak Dur pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi, lalu Pemimpin Perusahaan HARIAN BANGSA.
"Ketika pada tahun 2000, saya mendirikan HARIAN BANGSA, Pak Dur selalu mendampingi saya. Loyalitas dan dedikasinya luar biasa. Karena itu Pak Dur saya berangkatkan naik haji atas biaya perusahaan," kata M Mas'ud Adnan, Komisaris Utama HARIAN BANGSA.
Pak Dur juga dikenal sebagai pekerja keras dan istiqamah. Sejak muda aktif di organisasi, termasuk di media kampus.
Selain itu, Pak Dur juga banyak mendidik wartawan pemula hingga pintar menulis dan jadi wartawan senior. Karena itu wajar jika Pak Dur dipercaya sebagai Wakil Ketua Bidang Pendidikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur.
"Kami sangat kehilangan. Pak Dur sangat berjasa bagi dunia jurnalistik di Jawa Timur, lebih-lebih bagi HARIAN BANGSA," tambah Mas'ud Adnan.