Petrokimia Gresik Dorong Minat Milenial Terjun di Sektor Pertanian | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Petrokimia Gresik Dorong Minat Milenial Terjun di Sektor Pertanian

Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: M. Syuhud Almanfaluty
Rabu, 11 November 2020 15:13 WIB

Petani milenial di hamparan padi yang siap panen. (foto: ist)

GRESIK, BANGSAONLINE.comVirtual Gathering Jambore Petani Muda (JMP) 4 Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia kembali memperlihatkan konsistensinya dalam mendukung regenerasi petani Indonesia.

Upaya ini ditunjukkan dengan menggelar Virtual Gathering Jambore Petani Muda (JPM) ke-4 yang diikuti lebih dari 1.000 peserta dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, Selasa (10/11/2020) kemarin.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyatakan bahwa JPM merupakan salah satu bentuk komitmen Petrokimia Gresik dalam pembangunan di Indonesia sekaligus menegaskan arah kebijakan perusahaan yang berorientasi kepada petani dan masa depan.

"Di tahun keempat penyelenggaraannya, JPM mengusung tema 'Memanfaatkan Peluang Bisnis Pertanian Pasca New Normal dengan Prinsip Sustainable Agriculture dan High Social Impact'," ujarnya.

Dwi Satriyo mengatakan bahwa Petrokimia Gresik mendorong generasi milenial agar dapat memanfaatkan peluang menjadi ladang bisnis di sektor yang beorientasi profit dan memberikan dampak sosial langsung bagi lingkungan sekitar.

"Pertanian telah terbukti menjadi sektor yang tetap tumbuh positif di tengah banyaknya sektor lain yang mengalami perlambatan di masa pandemi. Semakin banyak peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan generasi muda, tentu hal ini akan membantu memperbaiki perekonomian Indonesia," cetusnya.

Lebih lanjut, Dwi Satriyo meyakini bahwa generasi milenial akan membawa perubahan pada sektor masa depan. Hal ini ditandai dengan munculnya petani-petani muda sukses yang terlibat dalam Jambore Petani Muda.

Di antaranya, Juwita Juju (Pelopor Petani Buah Ciplukan), Shofyan Adi Cahya (Petani Muda dari Merbabu), Gerut Lazuardi (Penggiat Kopi Sumatera Selatan), Nur Agis Aulia (Pendiri Komunitas Banten Bangun Desa), Andro Tunggul (Petani Modern Hidroponik, Founder Fruitable Farm), dan Edy Lusi (Penggagas Kampung Buah Naga Banyuwangi).

"Kami sangat bangga dapat mendukung dan memfasilitasi gerakan petani muda yang akan mengubah masa depan Indonesia. Semangat inilah yang harus terus kita dorong," kata Dwi Satriyo.

Oleh karena  itu, dalam momen JPM 4 ini Petrokimia Gresik sekaligus mengukuhkan Komunitas Sahabat Petani.ID yang beranggotakan alumni Jambore Petani Muda.

Harapannya, lanjut Dwi Satriyo, melalui komunitas ini generasi muda yang memiliki ketertarikan di dunia dapat bergabung untuk memperoleh benefit, baik dalam bentuk pengetahuan maupun jaringan bisnis, dalam pengembangan usaha dari sektor hulu hingga hilir.

"Ini merupakan jaringan nasional, anggota komunitas dapat saling bertukar informasi dan pengalaman, sehingga bisa saling memperkuat konsep pengembangan yang pada akhirnya akan memperkaya penerapan kegiatan pengembangan di masyarakat," pungkas Dwi Satriyo.

Sementara itu, Sandi Octa Susila, salah seorang pembicara dalam forum ini menyatakan bahwa untuk menarik minat generasi milenial, tidak cukup dilakukan dengan sekadar imbauan atau ajakan saja, tetapi harus dilakukan dengan secara nyata atau konkret.

"Untuk itu kita harus menghadirkan role model yang telah berhasil, sehingga lebih mudah mengajak milenial terjun ke bidang ," ujar Sandi Octa yang juga merupakan Ketua Umum Duta Milenial Indonesia dan telah membina ratusan petani di Cianjur Jawa Barat.

Sekadar untuk diketahui, Petrokimia Gresik juga memberikan penghargaan Petani Inspiratif kepada tokoh yang memiliki kontribusi, jasa, menumbuhkan semangat, dan upaya konkret dalam memajukan bidang di Indonesia.

Penghargaan ini terbagi dalam 4 kategori, yakni Petani Muda, Penyuluh Pertanian, Pengembangan Teknologi Pertanian, dan Penggerak Sosial.

Penghargaan Petani Inspiratif diberikan kepada Shofyan Adi Cahya (Petani Sayur Organikdi Merbabu) untuk kategori Petani Muda, Enny Risanthi (Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian Dinas Tanaman Pangan & Hortikultura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan) untuk kategori Penyuluh Pertanian.

Kemudian, Ipan Zulfikri (Ketua Kelompok Tani Pengangongan Desa Jenggala Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis) untuk kategori Pengembangan Teknologi Pertanian, serta Sandi Octa Susila (Ketua Umum Duta Petani Millenial) untuk kategori Penggerak Sosial.

Salah satu penerima penghargaan Petani Inspiratif kategori Teknologi Pertanian, Ipan Zulfikri menyatakan bahwa menjadi petani adalah hal yang mengasyikkan. Terlebih dengan bantuan teknologi, menjadi lebih pasti dan terukur.

"Untuk itu, sebagai generasi milenial mari kita bangunkan lahan-lahan tidur dan kita ubah menjadi lahan produktif untuk kesejahteraan kita bersama," kata Ipan Zulfikri. (hud/zar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video