Penerapan Protkes Sudah Bagus, Pemprov Jatim Perluas Cakupan Pembelajaran Tatap Muka SMK | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Penerapan Protkes Sudah Bagus, Pemprov Jatim Perluas Cakupan Pembelajaran Tatap Muka SMK

Editor: Tim
Senin, 31 Agustus 2020 01:57 WIB

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau praktikum di SMK yang sudah menerapkan KBM tatap muka terbatas.

"Saya yakin selama protokol kesehatan disiplin diterapkan, maka risiko penularan Covid-19 akan semakin kecil. Perluasan pembelajaran ini tentunya menjadi kabar gembira untuk siswa dan orang tua," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas , Wahid Wahyudi mengatakan bahwa jumlah SMK yang diizinkan menyelenggarakan pembelajaran adalah 25 persen dari total jumlah SMK yang ada di kabupaten/kota setempat, dan berlaku untuk daerah dengan status zona kuning dan oranye.

Perluasan uji coba ini, kata dia, tetap akan disertai dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, serta mendapatkan persetujuan dari orang tua dan pemda atau Gugus Tugas Covid-19 kabupaten/kota setempat.

"Untuk uji coba pembelajaran tahap II ini, akan dimulai dari jenjang pendidikan SMK, karena berdasarkan SE 4 menteri tentang penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19, SMK di semua zona dapat menerapkan pembelajaran praktik, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," paparnya.

Sedangkan untuk jenjang SMA, tambah Wahid akan ditetapkan kemudian sambil menunggu hasil evaluasi yang dilakukan oleh Tim Dindik Jatim.

Wahid menerangkan, perluasan uji coba pembelajaran terbatas ini tetap akan dilaksanakan melalui perpaduan dengan pembelajaran dari rumah, dalam jaringan (online) dan luar jaringan (offline).

Artinya, lanjut Wahid, Kabupaten/Kota dengan kategori zona kuning, peserta didik yang hadir di sekolah paling banyak 50 persen dari kapasitas kelas yang tersedia. Sedangkan untuk daerah dengan kategori zona oranye, peserta didik yang hadir di sekolah paling banyak 25 persen dari kapasitas kelas yang tersedia serta berjalan selama tiga jam tanpa istirahat.

"Bagi peserta didik yang memilih untuk belajar dari rumah, sekolah tetap difasilitasi dengan metode pembelajaran jarak jauh," ujarnya. (tim)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video