Ini Alasan Wali Kota Risma Sujud di Hadapan IDI | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Ini Alasan Wali Kota Risma Sujud di Hadapan IDI

Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Yudi Arianto
Senin, 29 Juni 2020 20:43 WIB

Wali Kota Risma saat bersujud di depan IDI. (foto: YUDI A/ BANGSAONLINE)

“Kami ini sudah bekerja keras, berat. Apa dikira saya rela warga saya mati karena Covid-19 atau mati karena tidak bisa makan?," jelasnya.

Pada kesempatan itu, ada juga keluhan tentang rumah sakit yang penuh karena pasien itu seharusnya dipulangkan setelah melakukan tes swab 2 kali, namun pihak rumah sakit tidak mau memulangkan pasien tersebut karena tidak bisa diklaim ke BPJS.

Menanggapi keluhan tersebut, Risma langsung meminta supaya pasien itu dikeluarkan. “Kalau memang tidak bisa diklaim ke BPJS, silakan klaim kepada kami. Sejak awal saya sudah sampaikan itu,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota , Febria Rachmanita memastikan bahwa Pemkot melalui Dinas Kesehatan setiap hari selalu rutin melakukan koordinasi kepada semua rumah sakit di Kota . Koordinasi rumah sakit yang dilakukan dengan keliling itu untuk memastikan ketersediaan tempat tidur dan jumlah pasien yang sedang dirawat.

“Kenapa kami melakukan itu setiap hari? Karena tidak semua rumah sakit entry data pasien, sehingga kami harus mendatangi rumah sakit itu setiap harinya yang mana sering tidak entry data dan yang mana yang tidak tepat waktu melaporkan pasiennya,” ungkap Feny, sapaan Febria Rachmanita.

Feny mengakui, koordinasi itu memang terkadang tidak langsung dengan direksinya, tapi biasanya dengan rekam mediknya, dengan perawatnya, atau dokter jaganya. Makanya, Feny memastikan bahwa tidak benar jika ada tuduhan miring tentang tidak adanya koordinasi antara Dinkes dengan pihak rumah sakit. “Kalau tidak koordinasi, pasti kami tidak punya data,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa harus tahu tentang data pasien itu karena untuk kepentingan tracing yang dilakukannya setiap hari. Dengan masifnya tracing itu, maka penularan virus tersebut bisa segera dicegah.

“Kami juga punya data bahwa saat ini ada sebanyak 329 tempat tidur kosong di 50 rumah sakit di , kami tahu karena kami keliling ke rumah sakit itu,” pungkasnya. (ian/zar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video