Ironi Konflik Terbuka Thoriq-Sehan, Khofifah-Risma, di Tengah Covid-19 | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Ironi Konflik Terbuka Thoriq-Sehan, Khofifah-Risma, di Tengah Covid-19

Editor: MMA
Kamis, 14 Mei 2020 10:43 WIB

foto: istimewa

Di sisi lain, Bunyai sudah terbukti dan teruji kecerdikan dan kecerdasannya dalam berpolitik. Jam terbangnya tinggi dan manuver-manuvernya canggih.

Ia terbukti sukses mengalahkan Gus Ipul yang sepuluh tahun mempersiapkan diri. Sepuluh tahun Gus Ipul nglakoni tirakat politik menjadi wakil gubernurnya Soekarwo.

Di detik-detik akhir yang krusial menyalip di tikungan dan mendapatkan dukungan dari Pakde Karwo. Tinggallah Gus Ipul sekarang menikmati "Ngopibareng" di "Pertapaan Pintu Langit", alias bertapa.

Dalam pandangan saya, Ibu Risma ini memang agak overakting, sering beliau melawan kebijakan atasannya, misalnya saat Pemerintah Pusat menyerahkan kewenangan pengelolaan SMA, SMK dan PKPLK dari tangan Pemkab/Pemkot ke tangan Pemprov, Ibu Risma tegas menolak dan melawan. Sering juga Ibu Risma memarahi anak buahnya secara terbuka dan diliput oleh media.

Menurut saya itu kurang bagus dalam tata kelola pemerintahan, sebab manajemen pemerintahan kota surabaya itu urusan internal Bu Risma berserta para stafnya, Publik tidak perlu tahu proses pertengkaran Bu Risma di situ, publik hanya perlu tahu hasil administrasi keadilan yang dilakukan Bu Risma.

Saat ini kita hidup di era Republik bukan era kerajaan, kepala daerah manapun tidak perlu menunjukkan dirinya alergi kritik, kepala derah bukan nabi, bukan ma'shum, manusia biasa, bersikaplah tenang dan terbuka terhadap peluru kritik yang datang berhamburan.

Oke kembali ke laptop, besar harapan rakyat kecil agar para pemimpin memperbesar unjuk karya dalam situasi krisis ini, rakyat sangat menderita, mereka butuh karya nyata para pemimpinnya. Jangan malah unjuk rasa yang ditampilkan, rasa marah, rasa kesal, rasa kecewa, rasa tersinggung dan rasa-rasa lainnya. Kalaupun rakyat mau dipameri unjuk rasa para pejabat dan pemimpin, sebaiknya rasa sayange rasa sayang-sayange saja, agar penderitaan rakyat di era pandemi sedikit terobati.

Penulis, pelakon tirakat birokrasi di sebuah tempat pertapaan Pamekasan Madura

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video