DPR Minta Asosiasi Petani Tebu Dibubarkan, Perannya Diganti dengan BUMDes
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Didi Rosadi
Jumat, 13 Maret 2020 21:19 WIB
Terkait melonjaknya harga gula dan komoditas pertanian lainnya yang sulit dikendalikan karena stok dalam negeri menipis. Hasan Aminuddin bersikap tegas mendesak pemerintah segera membuka kran impor bagi BUMN yang menangani soal gula.
“Kalau hasil pertanian tidak mampu memenuhi kebutuhan rakyat maka tidak ada solusi yang bisa diberikan pemerintah selain impor segera, supaya persoalan terjawab. Apalagi berkaitan dengan naiknya kurs dollar yang hari ini sudah sampai Rp. 15 ribu per dollar,” ujar deklarator Partai NasDem ini.
Menurut Hasan, harga gula di pasaran terus melonjak hingga mencapai Rp. 16 ribu per kilo bahkan lebih di sejumlah daerah. Karena itu impor gula harus segera dilakukan oleh pemerintah agar kebutuhan gula tercukupi dan harganya bisa stabil kembali.
“Saya juga sudah melakukan pengecekan di seluruh Bulog di Indonesia, hari ini memang sudah tidak ada gula sehingga pemerintah perlu impor secepatnya,” imbuh tokoh NU Jatim ini.
Pertimbangan lainnya, lanjut Hasan kalau dilakukan budidaya gula tentunya harus ada perbaikan manajemen karena manajemen pertanian selama ini tidak rasional dan tidak demokratis sebab masih ala-ala Belanda. Terbukti, petani tebu keluhannya dari dulu hingga sekarang masih seputar masalah rendemen akibat buruknya manjemen.
“Sejak saya kecil sampai punya cucu, rendemen gula hanya di kisaran angka 6 -7, tidak pernah mencapai 9 atau 10,” pungkas Bupati Probolinggo dua periode itu. (mdr/ian)