Jebol Lagi, Sungai Sadar Makin Mengkhawatirkan, Hari ini DPUPR Mulai Pasang Gedek | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Jebol Lagi, Sungai Sadar Makin Mengkhawatirkan, Hari ini DPUPR Mulai Pasang Gedek

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Eko Purnomo
Jumat, 07 Februari 2020 16:34 WIB

JEBOLAN BARU: Kondisi tanggul Sungai Sadar di Kota Mojokerto makin mengkhawatirkan dan membahayakan.

Mantan Kasatpol PP itu mengungkapkan untuk menangani kerusakan tersebut perlu ada izin dari BBWS selaku pemegang konsensus sungai. "Harus ada izin dulu. Dalam izin tersebut wajib disertakan upaya strategis yang dilakukan, apakah nanti di bronjong pakai batu ataukah diplengseng kembali," tuturnya.

Namun, ia mengungkapkan bahwa untuk sementara DPUPR akan menangani tangkis yang ambrol dengan cara memasang gedek pada tebing sungai. "Digedek, kita kerja mulai tadi pagi," imbuhnya.

Ditemui usai pelantikan pejabat, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan pihaknya telah mengambil langkah konkret untuk mengatasi kejadian ini. "Kerusakan yang di Gunung Gedangan itu, BBWS sudah sanggup memperbaiki dengan dana mereka. Kalau yang di Ngaglik itu, karena anggarannya harus dibagi dengan daerah lain maka kalau ada pelimpahan kewenangan, maka akan saya kerjakan dengan dana saya," tandasnya.

Meski demikian, Wali Kota Ning Ita (panggilan Ika Puspitasari, Red) akan mengikuti prosedur. "Saya akan mengerjakan tapi proses administrasinya harus selesai dulu," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, warga tiga kelurahan di sekitaran Sungai Sadar belakangan tak dapat tidur nyenyak. Tercatat, empat titik tanggul sungai di wilayah Kota Mojokerto kritis.

Hingga kini, kerusakan tangkis sungai yang membelah daerah sejak Desember 2019 lalu dibiarkan jebol tanpa ada penanganan dari pemegang konsensus sungai, yakni Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.

Warga berharap pihak berwenang melakukan langkah konkret. Pasalnya, curah hujan yang mengguyur "Kota Onde-onde" sejak beberapa minggu belakangan lagi tinggi-tingginya.

Sementara itu, tiga kelurahan masuk peta rawan bencana lantaran berada di daerah aliran sungai tersebut yakni Kelurahan Kranggan, Kelurahan Meri, dan Kelurahan Gunung Gedangan. (yep/rev) 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video