Berkat Gus Dur, Vihara dan Masjid di Jember ini Rukun Berdekatan
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Yudi Indrawan
Sabtu, 25 Januari 2020 15:14 WIB
Lebih dahulu mana antara rumah ibadah dengan masjid itu berdiri, pria yang memiliki nama Cina Jap Swie Liong ini mengaku tidak tahu.
"Tidak jadi persoalan, masjid dulu atau vihara ini. Tapi semisal berkumandang adzan, kita berdoanya pelan-pelan. Intinya antar umat beragama juga saling menghargai, apalagi jaraknya (tempat ibadah) 5 meter dengan masjid terdekat," kata dia.
Senada dengan yang disampaikan Hery, takmir masjid Al Barokah Hasan juga membenarkan bentuk toleransi antar umat beragama itu. "Selain seperti sekarang membagikan sembako, bentuk toleransi kami juga tampak saat tahlilan Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) dulu," kata Hasan saat dikonfirmasi terpisah.
Hasan mengungkapkan, saat meninggalnya KH Abdurrahman Wahid, yang dinilai sebagai tokoh yang sangat menghargai toleransi antar umat beragama, kala itu selama 40 hari penuh diadakan tahlilan.
"Karena kan Gus Dur agama Islam, jadi di belakang klenteng itu digelar tahlilan selama 40 hari penuh, juga mengundang para kiai dan ulama. Intinya saling menghargai dan toleransi," ungkapnya.
"Saat azan menghargai, saat yang klenteng ada kegiatan ya kita tidak mengganggu," imbuh dia. (ata/yud/ns)