Tafsir Al-Isra' 79: Hidup Korat-Karit, Tahajjud Solusinya | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Isra' 79: Hidup Korat-Karit, Tahajjud Solusinya

Editor: Redaksi
Minggu, 05 Januari 2020 00:45 WIB

Ilustrasi. foto: Pesantren Darunnajah

Sang wali tidak bertanya dan tidak basa-basi, langsung mewejang sabdo. "Tahjjud, setiap malam tiga juz". Tidak diberi kesempatan bertanya atau apa, langsung disuruh pulang, "Sudah... pulang, amalkan," kata sang wali.

Teman itu bengong sejenak dan berpikir. Terus gimana menghidupi keluarga. Tapi dia mantap dengan wejangan sang wali dan bisnis mulai dikurangi demi tahajjud setiap malam dengan membaca al-qur'an hafalan tiga juz. Terus dijalani dan terus diistiqamahi.

Beberapa bulan ada orang menitipkan anaknya agar dididik al-qur'an. Dia berpikir, ya, diterima, tapi ditempatkan di mana. Rumahnya terbatas dan tidak ada kamar khusus. Dia ikhlas berbagi tempat tinggal dengan santri. Makin tambah dan makin sesak. Dan Tuhan memberi rezeki bisa membeli tanah tetangga dan dibangun pondok kecil. Lalu betambah dan makin bertambah.

Kini menjadi pondok pesantren al-qur'an yang sudah memproduk hafidh dan hafidah. Tidak hanya itu, taraf ekonominya yang dulu ngoyo berdagang ke sana kemari, kini cukup di rumah membimbing hafalan para santri, pagi, siang, dan malam. Subhanallah, kini rumahnya makin besar, bisa haji bersama keluarga, bisa umrah, bahkan punya mobil lumayan. Tuhan tak pernah bohong.

Tuhan tidak pernah bohong, bahwa "maqam mahmud" selalu dijanjikan untuk pelaku tahajjud. Makanya, kalau ada orang islam yang hidupnya berantakan, tidak bahagia, morat-marit, selain human error, prilakunya buruk, pasti ibadahnya buruk, pasti kurang istighfar, - lebih-lebih - pasti tidak aktif tahajjud.

*Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag adalah Mufassir, Pengasuh Rubrik Tafsir Alquran Aktual HARIAN BANGSA, dan Pengasuh Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an (MQ), Tebuireng, Jombang.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video