​Kemarau Panjang, Gubernur Khofifah Minta Pesantren Beri Kado Salat Istisqo' di Hari Santri Nasional | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Kemarau Panjang, Gubernur Khofifah Minta Pesantren Beri Kado Salat Istisqo' di Hari Santri Nasional

Editor: Tim
Rabu, 23 Oktober 2019 09:26 WIB

Khofifah Indar Parawansa. foto: Istimewa/ BANGSAONLINE.com

"Saya selaku Kapolda Jawa Timur mengucapkan terima kasih, bahwa doa dari para santri se Jawa Timur Alhamdulillah Jawa Timur dari pelaksanaan pesta demokrasi dengan kemarin yang berujung dengan dilantiknya Presiden, untuk wilayah Jawa Timur wilayah Indonesia aman," terang Luki.

*Puluhan Ribu Santri Lirboyo Gemakan Sholawat Bersama Habib Syech*

Pesan agar pondok pesantren di Jawa Timur mendirikan salat istisqo' juga disampaikan Gubernur saat menghadiri peringatan di acara Jawa Timur Bersholawat yang dipimpin oleh Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf di lapangan Ponpes Lirboyo, Kota Kediri.

mengajak santri dan kiai Lirboyo bersama-sama tanggap terhadap kondisi Jawa Timur yang sedang dilanda kebakaran hutan dan lahan.

Saat ini setidaknya enam kawasan gunung di Jawa Timur tengah terbakar akibat kemarau yang mencapai puncaknya. Mulai kawasan Gunung Ijen, Gunung Arjuno-Welirang, Gunung Wilis, Gunung Kawi, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, dan Gunung Raung.

"Mari kita sama sama memohon agar di Jawa Timur segera diturunkan hujan yang barokah. Kita jadikan salat istisqo' sebagai hadiah pesantren di ," tegas .

Sementara itu dalam acara Jatim Bersholawat ini diikuti oleh puluhan ribu santri Lirboyo. Alunan sholawat menggema dari pondok Lirboyo yang dilantunkan bersama-sama Habib Syekh.

"Dengan bersholawat bersama Habib Syech bin Abdul qodir Assegaf ini kita harap mampu membawa semangat kebangsaan NKRI yang harus terus dijaga terutama oleh para santri," ujarnya.

Lebih lanjut sempat menjelaskan tentang asal usul penetapan . Yang tak lain adalah hari saat tokoh besar KH Hasyim Asy'ari menetapkan Resolusi Jihad.

"KH Hasyim Asy'ari pada tanggal 22 Oktober 1945 pukul 20.30 WIB saat itu menetapkan fatwa dan Resolusi Jihad. Santri se-Jawa terutama Surabaya dan Madura bergerak mempertahankan NKRI. Momen Resolusi Jihad ini menjadi dasar penetapan Hari Santri," ucap . (tim)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video