​Jangan Khianati Sejarah, Cak Firman: Panglima Santri Indonesia Itu Gus Thoriq | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Jangan Khianati Sejarah, Cak Firman: Panglima Santri Indonesia Itu Gus Thoriq

Editor: Tim
Kamis, 17 Oktober 2019 16:22 WIB

Firman Syah Ali (kanan) bersama Gus Thoriq Darwis bin Ziyad (kiri). foto: Istimewa/ BANGSAONLINE.com

Seperti diberitakan BANGSAONILINE.com, pencetus , Gus Thoriq Darwis bin Ziyad heran terhadap A Muhaimin Iskandar (Cak Imin), ketua umum PKB, yang mengklaim sebagai panglima santri. Padahal Gus Thoriq sebagai pencetus HSN dan berjuang untuk mewujudkan gagasannya itu sampai diterima Presiden Jokowi tak mengklaim apapun.

“Saya tidak tahu, kok bisa (Cak Imin) mengklaim sebagai panglima santri, sedang saya sebagai hansip…..hansip santri,” kata Gus Thoriq, pengasuh Pondok Pesantren Babussalam Banjar Rejo Pagelaran Malang Selatan Jawa Timur kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (15/10/2019).

Gus Thoriq penggagas awal HSN. Ia bahkan memperjuangkan HSN sejak 2011. “Awalnya saya mengundang 100 lebih pondok pesantren. Saya mengundang Gus Dur untuk deklarasi (HSN) di rumah. Gus Dur siap rawuh (datang) dengan catatan tidak ada halangan,” kata Gus Thoriq.

Cak Firman, keponakan Mahfud MD yang sedang digadang-gadang sebagai Wali Kota Surabaya ini meminta pemerintah, khususnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk memasukkan Sejarah HSN ke dalam kurikulum pelajaran resmi sekolah. “Dan jangan lupa nama Gus Thoriq dimasukkan ke dalam kurikulum tersebut, jangan nama yang lain,” pintanya.

Cak Firman meminta negara lebih menjadikan Peringatan segebyar peringatan Hari Pahlawan. Artinya, jadikan semua bentuk peringatan HSN sebagai acara kenegaraan yang melibatkan TNI/Polri dan ASN, jangan ada kesan peringatan HSN hanya dilakukan oleh santri.

"HSN ini kan penghargaan negara akan jasa para santri, maka negara harap melakukan upacara besar-besaran sebagaimana upacara Hari Pahlawan. Kalau pada hari pahlawan seluruh PNS diwajibkan berpakaian ala pahlawan, maka pada sebaiknya seluruh PNS diwajibkan memakai sarung dan peci hitam, karena pakaian itulah yang dikenakan laskar santri dalam merebut kemerdekaan RI," pungkas Pengurus Harian LP Maarif Jatim ini. (tim)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video