Jamkesmasta Siap Migrasi ke UHC, Pemkot Pastikan Layanan Bakal Lebih Baik
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Hendro Utomo
Selasa, 25 September 2018 20:42 WIB
MADIUN, BANGSAONLINE.com - Bidang kesehatan merupakan salah satu prioritas pembangunan di Kota Madiun. Masyarakat kota pecel diberikan pelayanan kesehatan melalui program Jamkesmasta. Pemkot bermitra dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) untuk melayani seluruh masyarakat yang kurang mampu mulai 1 Januari 2017 lalu.
‘’Kepesertaan BPJS penerima bantuan iuran daerah (PBID) ditandai dengan kepemilikan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Pembiayaannya ditanggung Pemkot Madiun,’’ kata Pj Sekda Kota Madiun Rusdiyanto usai pertemuan Forum Kemitraan dan Forum Komunikasi Pemkot Madiun dengan BPJS Kesehatan.
BACA JUGA:
DPRD Kota Madiun Bertekad Rampungkan Perubahan Perda Sebelum Akhir Jabatan
Cegah Penularan DBD, Dinkes PPKB Kota Madiun Imbau Masyarakat Lakukan PSN
Sambut Hari Kartini 2024, Berikut Harapan Wali Kota Madiun untuk PKK
Halalbihalal, Wali Kota Madiun Ajak ASN Tingkatkan Pelayanan kepada Masyarakat
Pemkot terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu. Ini sesuai instruksi Presiden tentang optimalisasi program jaminan kesehatan nasional (JKN). Pemkot Madiun berniat memperluas kepesertaan program JKN KIS untuk masyarakat kurang beruntung dan rentan sakit.
‘’Di Kota Madiun sebenarnya sudah ada program Jamkesmasta. Namun, sesuai undang-undang diharuskan migrasi ke UHC (Universal Health Coverage). Masyarakat tidak perlu resah. Karena pada dasarnya tetap sama,’’ terangnya.
Terkait kepesertaan, Pemkot Madiun sudah melakukan verifikasi dan validasi data. Kegiatan dilaksanakan berjenjang, mulai tingkat RT sampai tingkat kota. Data yang diperlukan harus benar-benar akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.