Pimpin Tahlil di Makam Kiai Hasyim Muzadi, Mendikbud Cerita Kiai Ahmad Shidiq-Pak AR Berqunut
Rabu, 25 Oktober 2017 21:10 WIB
DEPOK, BANGSAONLINE.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Effendy minta agar dalam beragama saling menghormati. Apalagi sesama umat Islam.
Menurut Muhajir, para ulama organisasi Islam mainstream seperti NU dan Muhammadiyah sebenarnya sudah memberi contoh yang baik dan bijak dalam merawat ukhuwah dan persatuan di Indonesia.
BACA JUGA:
Wali Kota Surabaya Pilih Hadiri Acara Lazismu Dibanding Halal Bihalal PCNU, Ada Apa?
Konfercab NU Jombang 2024 Digelar Bertajuk Merajut Silaturahmi Membangun Sinergi dan Kolaborasi
PD Muhammadiyah Kabupaten Kediri Kukuhkan PDPM dan PDNA
Khofifah Usul Pembentukan Komite Perempuan Indonesia untuk Perdamaian Dunia Melalui PBB
Ia mencontohkan saat Kiai Ahmad Shidiq (Rais Am Syuriah PBNU) dan Pak AR Fachruddin (Ketua PP Muhammadiyah) bertemu dalam suatu acara. Ketika memasuki salat Subuh Pak AR (panggilan AR Fachruddin) mempersilakan Kiai Ahmad Shidiq menjadi imam salat jemaah pakai qunut sesuai ajaran NU. Sebaliknya, bila Pak AR yang jadi imam salat jemaah, Kiai Ahmad Shiddiq mempersilakan Pak AR tak pakai qunut sesuai tradisi Muhammadiyah.
“Yang sama jangan dicari perbedaanya. Yang beda dicarikan persamaanya,” kata Muhajir yang mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Jawa Timur itu dalam Halaqah Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan Gerakan Dakwah Aswaja Bela Negara di Pesantren Al-Hikam Depok Jawa Barat, Rabu (25/10/2017). Acara ini hasil kerjasama Pesantren Al-Hikam dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Muhajir mengaku leluhurnya juga NU. Bahkan, menurut dia, masih ada silsilah dengan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). “Anak saya sekolah di Sabilillah (sekolah NU-Red) Malang. Sekolah ini full day school yang didirikan Kiai Tolhah Hasan,” katanya.
Simak berita selengkapnya ...