Dihadiri Kiai, Akademisi dan Pejabat, ini Agenda Rapat Akbar Aktualisasi Jihad di Tebuireng
Wartawan: Romza
Minggu, 30 Oktober 2016 17:31 WIB
Menurut Gus Solah, bangsa Indonesia sudah melalui perjalanan yang panjang. Sudah berganti-ganti zaman, baik orde lama, orde baru, dan kemudian reformasi. Itulah yang seharusnya terus dijaga kedaulatannya, salah satunya dengan tetap menanamkan nilai-nilai resolusi jihad.
"Cita-citanya tetap sama yaitu tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Yang menurut saya suatu substansi yang luar biasa, tetapi masih belum sepenuhnya bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak perlu ada yang disalahkan, tapi marilah memperbaiki bersama-sama," papar adik kandung Presiden Keempat RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut.
Cucu KH Hasyim Asy'ari itu juga menyatakan, pihaknya sedang menyiapkan naskah sebagai pernyataan yang akan dibacakan dalam rapat akbar tersebut. "Kami belum tahu namanya apa, tapi isinya adalah pernyataan aktualisasi resolusi jihad dipadukan dalam konteks masa sekarang. Kami masih akan membahasnya sekarang, masing-masing dari kami mencoba menyusun sebuah draft, hari ini semoga bisa diselesaikan, kemudian akan dikonsultasikan dengan para kiai serta akademisi untuk memberikan masukan supaya pada tanggal 5 November bisa keluar sebuah piagam atau apapun namanya yang sesuai dengan yang kami harapkan," tandas Gus Solah.
Imam Mawardi, perwakilan FPB membeberkan, pihaknya berinisiasi untuk mengadakan rapat akbar resolusi jihad dalam rangka mengajak masyarakat mengaktualisasikan resolusi jihad yang dikeluarkan KH Hasyim Asy'ari dalam konteks kekinian. "Jadi, melalui rapat akbar itu nanti kita bisa menemukan formula untuk menanamkan nilai resolusi jihad dari berbagai aspek. Baik budaya, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya," ujar Imam. (rom/ony/rev)