Wimbledon 2016: Djokovic Tersingkir, Ibu Andy Murray Tersenyum | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Wimbledon 2016: Djokovic Tersingkir, Ibu Andy Murray Tersenyum

Minggu, 03 Juli 2016 16:36 WIB

Djokovic dan Querrey usai laga. foto: REUTERS

LONDON, BANGSAONLINE.com - Mimpi Novak Djokovic untuk melengkapi kalender satu tahun Grand Slam telah berakhir. Adalah Sam Querrey, unggulan ke-28, yang mengejutkan pemain peringkat 1 dunia dan juara Wimbledon tiga kali tersebut. Querrey menyingkirkan Djokovic dengan   skor meyakinkan 7-6, 6-1, 3-6, 7-6.

“Itu luar biasa, terutama di sini, di Wimbledon,” ungkap Querrey. “Aku hanya sangat gembira.”

Ini pertama kalinya Djokovic kalah di kejuaraan Grand Slam sejak Juni 2015, ketika ia tunduk kepada Stan Wawrinka di final Roland Garros. Kekalahan tersebut juga memutus kemenangan 30 pertandingan beruntun Djokovic di kejuaraan Grand Slam, catatan yang terbaik di Open Era.

“Aku pikir itu bukan faktor terbesarnya, sejujurnya. Datang ke pertandingan ini, aku tahu itu akan sangat ketat, tidak mudah untuk mematahkan servisnya," katanya.

"Ia bermain agresif, dan itu terbayar. Ia mendominasiku," papar Djokovic.

Djokovic tak ingin kekalahannya terus membayangi kehidupan. "Saya punya keluarga dan punya kehidupan di luar tenis. Saya punya banyak hal untuk melihat keluar."

Untuk Querrey, yang berusia 28 tahun asli California, kemenangan tersebut menjadi yang terbesar dalam 11 tahun karirnya. Querrey telah menunjukkan performa yang kuat, dengan memenangkan delapan gelar ATP World Tour, termasuk di Delray Beach pada awal musim ini. tetapi ia belum pernah mencapai putaran keempat kejuaraan Grand Slam. 

Ia selanjutnya akan berhadapan dengan Nicolas mahut, yang mengalahkan pemain satu negaranya dan pasangan nomor gandanya, Pierre Hugues Herbert dengan 7-6, 6-4, 3-6, 6-3.

Hasil di lapangan utama ini disambut dengan berbagai ekspresi, terutama dari orang-orang dekat dan para pesaing Djokovic. Judy Murray, ibu dari Andy Murray, terlihat tersenyum setelah tahu kalau pesaing anaknya itu tersingkir di babak ketiga.

Reaksi tidak percaya juga ditunjukkan Pat Cash. Menurutnya, tidak ada petenis putra yang malam itu tidak menumpahkan air mata. "Sebab, gelar Wimbledon rasanya akan mudah diraih," tuturnya seperti dikutip Telegraph, Minggu (3/7/2016).

Wajar rasanya jika banyak kalangan yang sudah menantikan kekalahan Djokovic. Mereka ingin mengetahui siapa yang bakal mematahkan dominasi petenis Serbia itu. Bayangkan saja, Djokovic telah mencatat 30 kemenangan beruntun dan salah satu kemenangan terbesarnya saat menjadi juara Prancis Terbuka untuk kali pertama. 

Apa yang terjadi pada Djokovic merupakan kali pertama sejak 1992 lalu. Nahas sebelumnya dialami Jim Courier setelah menang di Australia Terbuka dan Prancis Terbuka harus terpental dari persaingan di Wimbledon. "Saya kira hal ini memberikan kepercayaan para petenis lain," ucap Querrey. (sin/lio)

Sumber: sindonews/ligaolahraga

 

sumber : sindonews/ligaolahraga

Berita Terkait

Bangsaonline Video