Saut Situmorang Minta Maaf, Demo HMI di KPK Ricuh, Polisi Terluka
Senin, 09 Mei 2016 18:54 WIB
Gara-gara pernyataan Satu itu, Ketua Umum Pengurus Besar HMI Mulyadi P. Tamsir bahkan menginstruksikan pada seluruh Badan Koordinasi dan seluruh cabang se-Indonesia untuk melaporkan pernyataan Saut Situmorang kepada pihak Kepolisian setempat secara serentak pada Senin, 9 Mei 2016.
"Kalau saya pribadi, saya mengharap itu tidak terjadi, karena kalau kita lihat harapan besar saya sebenarnya dibalik pernyataan itu kan hidup saya di mahasiswa juga sangat dekat dengan HMI. Di kantor saya sebelumnya juga saya sangat dekat dengan HMI," tambah Saut saat ditanya mengenai upaya pelaporan tersebut.
Saut bahkan mengaku pernyataan itu keluar tanpa ia sadari.
"Harapan besar saya ada pernyataan saya itu,
bahwa HMI sebagai lembaga besar yang harus terus berkembang, dan itu pernyataan
saya keluar dari alam bawah sadar saya, saya inginnya tidak ditindaklanjuti,"
ungkap Saut.
Saut menjelaskan ia sudah ingin menyampaikan permintaan maaf pada Sabtu, 7 Mei
2016, namun sejumlah pimpinan HMI tidak ada di Jakarta. "Niatnya hari
Sabtu untuk dari hati ke hati minta maaf tapi beberapa pengurus tidak ada di
Jakata. Mungkin setelah ini, kalau waktunya pas,” ucap Saut.
Sementara para kader HMI terus melakukan aksi unjuk rasa. Bahkan ratusan kader HMI demo di sekitar Gedung KPK, Jakarta, Senin (9/5/2016). Sayang aksi demo ini berlangsung ricuh.
Ada peserta demo melemparkan batu ke arah kaca Gedung KPK. Mereka lalu membakar ban di Jalan HR Rasuna Sahid, tepat di depan Gedung KPK.
Mereka juga merusak tong sampah dan mencoret-coret sekitar gedung KPK. Puluhan polisi berusaha meredam aksi dengan menembakkan gas air mata ke arah kelompok HMI.
Akibat dari demo anarkistis ini, satu polisi terluka karena terkena lemparan batu.
sumber : antara/tempo.co