Tenaga Kerja Asing Membanjir, Faktor Suap dan tak Wajib Bisa Bahasa Indonesia | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tenaga Kerja Asing Membanjir, Faktor Suap dan tak Wajib Bisa Bahasa Indonesia

Selasa, 01 September 2015 22:13 WIB

Menaker Hanif Dhakiri. Foto: Aspekindonesia

Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Muji Handaya mengklaim pekerja asing itu mayoritas dilengkapi izin mempekerjakan tenaga asing (IMTA), yaitu dokumen yang menerangkan sah-tidaknya orang asing bekerja di Indonesia. Padahal berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No 247 Tahun 2011, tenaga asing hanya boleh mengisi jabatan yang memerlukan keahlian tertentu.

Menaker Hanif Dhakiri memastikan tenaga kerja asing yang diizinkan hanya menempati posisi tenaga ahli. Tapi faktanya yang terjadi di lapangan justru sebaliknya. Banyak sekali kuli asal Cina pegang IMTA setelah menyuap petugas, terutama bagian perizinan.

Majalah Tempo melaporkan bahwa pejabat bagian pelayanan tidak ketat menerapkan syarat: satu pekerja asing harus didampingi satu tenaga lokal. Dalam prosedur, dokumen biodata pekerja lokal harus dilampirkan bersamaan dengan biodata si tenaga asing.

Namun seorang calo bercerita, biodata tenaga lokal pendamping hanya formalitas. ”Kalau ada pengecekan, ya pura-pura sebagai tenaga pendamping,” katanya.

Derasnya buruh asing asal Cina masuk Indonesia karena pejabat gampang disuap. Seorang calo menceritakan pengalamannya memasukkan dua koki masakan tradisional Cina yang hanya tamatan sekolah dasar. Mereka didatangkan oleh pengusaha restoran Cina di Jakarta. Karena hanya lulusan SD, keduanya jelas menabrak aturan.

Untuk meloloskan mereka, calo menyogok pejabat bagian pelayanan perizinan yang tersebar di Derektorat Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) dan Direktorat Jenderal Imigrasi. Besarannya variatif, mulai Rp 1 juta sampai Rp 5 juta di setiap tahapan proses. Belakangan, dua koki Cina itu telah bekerja di Jakarta.

Jadi membanjirnya kuli asal Cina masuk Indonesia selain karena pemerintah melonggarkan persyaratan juga karena pejabat gampang disuap. (Tempo dan berbagai sumber)

 

 Tag:   menaker

Berita Terkait

Bangsaonline Video