Abah Anton Nyalon Wali Kota Malang lagi? Kaya Raya Punya Banyak Kebun Durian | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Abah Anton Nyalon Wali Kota Malang lagi? Kaya Raya Punya Banyak Kebun Durian

Editor: M Mas'ud Adnan
Sabtu, 01 Juli 2023 08:58 WIB

Dahlan Iskan

Saya keliling kebun durian itu. Kontur tanahnya naik turun. Ketinggiannya 800 meter dari permukaan laut. Kota Malang terlihat dari salah satu gazebonya di tengah kebun. Gunung Semeru pun kelihatan dari kebun durian ini.

Kalau malam lebih indah lagi. Cahaya kota Malang seperti sampai di situ.

Anton masih punya kebun durian di kota lain: Tegal, Jateng. Lebih luas lagi: 10 hektare.

Itu semua hanya untuk hobi. Bisnis utamanya tetap tebu, gula dan turunannya. Istrinya punya hobi sendiri: masak. Dia buka restoran di tengah kebun durian. Masakan Jawa. Malang. Enak tapi serba pedas –kecuali tempe dan singkong gorengnya.

Dari kebun durian ini Anton selalu menatap kota Malang di bawah sana: akankah ia akan maju lagi di tahun depan. Ia membaca keinginan rakyat begitu besar mendukungnya. "Banyak partai sudah mendatangi saya. Termasuk PDI-Perjuangan," ujar Anton. Belum lagi PKB. Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar terus mendorongnya.

Pihak pesaing Anton mulai pasang kuda-kuda: Anton akan terhalang aturan. Ancaman hukumannya dulu kan di atas lima tahun. Berarti tidak boleh mencalonkan dulu.

Pendukung Anton berpegang pada putusan pengadilan: 2 tahun penjara. Itu sudah ia jalani. Memang ada putusan lain: dicabut hak politiknya selama 2 tahun. Terhitung sejak selesai menjalani hukuman. Semua itu sudah lewat.

Pendukung Anton juga berpegang pada penegasan Menko Polhukam Mahfud MD. Kasus seperti itu tidak menjadi halangan hukum untuk Pilkada dan Pileg. Tapi, khusus untuk capres dan cawapres tidak boleh.

Kalau memang merasa tidak korupsi mengapa Anton tidak naik banding?

"Teman-teman saya menyarankan agar saya tidak naik banding. Akan ada yang merasa tersinggung. Hukuman saya bisa ditambah," katanya. Ia pun menyebut beberapa contoh.

Tentu rumah Anton juga digeledah saat itu. Begitu mendengar rumahnya digeledah Anton justru menaruh uang cash banyak sekali di rumahnya. "Miliaran rupiah," katanya lantas senyum.

"Tidak takut disita?"

“Sama sekali tidak. Saya ingin menunjukkan bahwa saya tidak cari uang di jabatan saya. Saya sudah punya banyak uang," katanya.

Jadi, apakah akan maju lagi jadi calon wali kota?

"Bagaimana ya...." jawabnya.

Anton lahir di Malang. Semua sekolahnya di Malang. Kuliah pun di Malang: di Institut Teknologi Nasional Malang. Jurusan arsitektur.

Anton seorang arsitek. Ketika menjabat wali kota, taman di alun-alun ia benahi. Preman di sekitar itu ia angkat sebagai polisi taman. "Agar mereka punya pekerjaan," katanya. Toh pembangunan taman itu tidak menggunakan uang APBD. Biayanya dari CSR perusahaan.

Anton juga membangun kembali pasar rakyat. Di utara stadion Gajayana Malang. Sebagai arsitek ia tidak mau pasar itu kumuh. Pasar itu pun ia bangun seperti supermarket. "Idenya saya dapat dari pasar di Malaysia," ujar Anton.

Para preman di sekitar pasar itu pun ia angkat jadi polisi pasar. "Agar mereka punya pekerjaan," katanya.

Seluruh RT dan RW ia naikkan honorariumnya. Marbot masjid ia gaji. Modin kampung, penjaga makam, guru ngaji berhonor semua.

Mereka itulah yang rupanya kangen . Lalu pasang gambarnya di mana-mana. lagi pusing memikirkannya. (Dahlan Iskan)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video