Dugaan Perpeloncoan Mahasiswa Baru, Rektorat Unej Siapkan Sanksi Bila Terbukti Ada Pelanggaran
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Indrawan
Selasa, 20 September 2022 19:20 WIB
JEMBER, BANGSAONLINE.com - Rektorat Universitas Jember (Unej) bergerak cepat menindaklanjuti isu perpeloncoan yang terjadi saat pelaksanaan pembinaan dan pengembangan mahasiswa baru (P2MB) di fakultas teknik (FT).
Slamin, Wakil Rektor (Warek) I Unej, menyatakan pihaknya telah membentuk tim investigasi untuk mencari informasi terkait pelaksanaan P2MB di fakultas teknik.
BACA JUGA:
Kurang Konsentrasi, Dua Pelajar di Jember Tewas Usai Alami Kecelakaan
PKB Jember Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup dalam Pilkada 2024
Pensiunan PNS Daftarkan Diri Sebagai Cabup-cawabup Jember ke PDIP Jember
Relawan Peringatkan Wisatawan yang Mandi di Pantai Paseban Jember dengan Kantong Jenazah
"Yang kami dengar, itu kan seperti yang sudah tersebar di media. Itu kan sebenarnya mungkin ada kalimat- kalimat yang tidak pantas, sehingga membuat mahasiswa baru stres. Kemudian juga adanya penugasan, yang mungkin terlalu banyak. Itu yang kami dengar," ungkapnya.
Menurutnya, tim investigasi tersebut akan menggali informasi dari berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan P2MB di FT. "Baik dari mahasiswa baru, dari panitia, maupun dari dekanat, bagaimana pelaksanaan P2MB di (fakultas) teknik tersebut," ucapnya.
Ia menegaskan, bahwa pihak rektorat sebenarnya sudah memberikan surat edaran sebagai rambu-rambu pelaksanaan P2MB di setiap fakultas.
"Sebenarnya pengawasan dari pelaksanaan P2MB diserahkan kepada fakultas. Memang, panitia yang terlibat itu lebih banyak mahasiswa, tetapi bukan berarti mereka dibiarkan lepas. Ada dosen di situ yang jadi pembina, juga ada dekanat yang harus mengontrol," paparnya.
"Nah kalau di edaran kami, itu jelas bahwa pelaksanaan P2MB itu maksimal atau paling telat dilaksanakan jam 4 (sore). Dan setiap kegiatan itu maksimal atau paling lama itu 6 jam. Jadi boleh aja sejam, dua jam, dalam bentuk misalnya diskusi, seminar, atau kegiatan-kegiatan lainnya yang tidak menunjukkan kekerasan," tegasnya.
Terkait tindak lanjut dugaan perpeloncoan terhadap mahasiswa baru di fakultas teknis, pihaknya tak segan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku apabila tim investigasi menemukan adanya pelanggaran.
"Kalau hasil investigasi kami misalnya betul-betul ditemukan pelanggaran, ya tentu saja kami lakukan sanksi sesuai dengan apa yang mereka lakukan," ucapnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada para mahasiswa baru agar melapor apabila ada kegiatan P2MB yang nyeleneh. "Untuk mahasiswa, utamanya mahasiswa baru, kalau ragu dengan kegiatan itu, lebih baik tidak usah diikuti," tutupnya. (yud/bil/rev)