Evaluasi Kinerja Lindra-Riyadi Jilid II, Puluhan Mahasiswa Tuban Kembali Gagal Temui Bupati | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Evaluasi Kinerja Lindra-Riyadi Jilid II, Puluhan Mahasiswa Tuban Kembali Gagal Temui Bupati

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Gunawan Wihandono
Senin, 20 Juni 2022 23:56 WIB

Aktivis PMII saat menggelar aksi memperingati setahun kepemimpinan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dan Wakil Bupati H Riyadi di depan Kantor Pemkab Tuban, Senin (20/6/2022).

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sejumlah aktivis dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kembali turun jalan memperingati setahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati H Riyadi. Mereka menggelar aksi di depan Kantor Pemkab , Senin (20/6/2022).

Namun sayang, keinginan mereka untuk bertemu dengan pucuk pimpinan Pemerintah Kabupaten itu kembali tak terwujud. Meski telah menyuarakan aspirasinya selama berjam-jam, enggan menemui mereka.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa membawa keranda mayat dan ucapan belasungkawa yang ditujukan kepada Bupati dan Wabup sebagai simbol hilangnya hati nurani keduanya. Sebab, orang nomor 1 dan 2 di Pemkab itu tak pernah berani bertemu dengan mahasiswa.

"Lagi-lagi alasan ada acara lain atau rapat. Ternyata memang bupati tidak punya nyali untuk temui kami," cetus Ketua PC PMII , Khoirukum Mimmu’ani saat berorasi di depan Kantor Pemkab .

"Satu tahun kepemimpinan Bupati , banyak janji yang diberikan kepada rakyat, tapi nyatanya tidak ada bukti maupun realisasi," imbuhnya.

Menurut mahasiswa, slogan 'Mbangun Deso Notho Kutho' yang digaungkan Lindra belum berjalan dengan baik. Untuk itu, mereka mendesak bupati menemui mahasiswa untuk menyampaikan progres yang telah dijalankan selama satu tahun.

"Banyak hal yang telah kami catat tentang kinerja Bupati . Maka itu, kami meminta Bupati menyampaikan kinerjanya selama satu tahun sebagai tanggung jawab kepada masyarakat. Agar keadilan dan kesejahteraan masyarakat bisa terjaga," lanjutnya.

Mahasiswa sempat ingin bergerak ke rumah dinas bupati yang ada di belakang Pendopo Kridho Manunggal . Tapi, keinginan mereka dicegah petugas keamanan. Sehingga, aksi mahasiswa terpusat di depan Kantor Pemkab .

Akibatnya, berulangkali terjadi gesekan antara mahasiswa dan petugas keamanan. Aksi saling dorong tak terhindarkan saat mahasiswa berusaha merangsek masuk ke Kantor Pemkab .

"Pak Polisi, jangan halangi kami, karena kami datang ke sini membawa aspirasi masyarakat. Kami hanya ingin bertemu dengan bupati dan menyampaikan aspirasi kami," ujar salah satu orator aksi. (gun/rev)

Adapun tuntutan mahasiswa dalam aksi tersebut, yakni.

1. Berikan izin sesuai ketentuan peraturan bupati mengenai berdirinya Indomaret dan Alfamart yang melanggar ketentuan.

2. Kembalikan jabatan aparatur sipil negara (ASN) yang didemosi ke jabatan sebelumnya atau yang setara sesuai dengan surat rekomendasi dari KASN.

3. Segera lakukan pemetaan sumber daya manusia (SDM) untuk memenuhi kebutuhan kerja yang ada dalam industrialisasi di Kabupaten .

4. Perhitungan skor pendidikan keagamaan pada PPDB 2022-2023.

5. Manfaatkan anggaran pendidikan sebagai bentuk pembangunan SDM, bukan hanya persoalan rehab dan pembangunan gedung.

6. Patuhi segala prosedur perundang-undangan Kementerian Dalam Negri RI sekaligus penerapannya.

7. Sesuai tagline ‘Mbangun Deso Notho Kutho”, segera realisasikan dan pemerataan pembangunan jalan.

8. Berikan fasilitas kesehatan lansia baik fasilitas berobat maupun kemudahan dalam administrasi kesehatan.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video