Pemprov Jatim Raih Predikat WTP, Fraksi Gerindra Apresiasi Gubernur Khofifah
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Didi Rosadi
Rabu, 25 Mei 2022 22:56 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jawa Timur meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian atau WTP pada tahun anggaran 2021. Status WTP ini berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Pemprov Jatim Tahun Anggaran 2021.
Ini WTP ke 11 yang diraih Pemprov Jatim, 7 kali berturut-turut sejak tahun 2015. Atau 3 kali berturut-turut di era Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
BACA JUGA:
Pj Gubernur Jatim Bilang Begini saat Lantik 23 PPIH Embarkasi Surabaya
Bahas Pemberlakuan UU HKPD dan Dampaknya di Sektor Pajak, Adhy Karyono Dorong BUMD Tingkatkan PAD
Pj Gubernur Jatim Harap WTP 2 Tahun Beruntun Jadi Motivasi Tingkatkan Kinerja
Pemkab Kediri Terima Opini WTP ke-8 dari BPK
Muhammad Fawait, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim mengapresiasi capaian predikat opini WTP tersebut. Menurutnya, itu tentu berkat kerja keras seluruh ASN Pemprov Jatim di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah.
"Capaian predikat WTP ini tentu berkat kerja keras seluruh ASN pemprov di bawah komando Gubernur Khofifah. Fraksi Gerindra tentu mengapresiasi capaian ini," tegas politikus muda Gerindra yang akrab disapa Gus Mufa ini, usai paripurna DPRD Jatim, Rabu (25/05/2022).
Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) itu mengakui ada sejumlah catatan yang diberikan BPK RI kepada Pemprov Jatim, di antaranya soal kemiskinan. Namun menurutnya, masalah kemiskinan di Jatim tidak semata-mata tanggung jawab Gubernur Khofifah.
Sebab, lanjut Fawait, justru faktanya mayoritas kemiskinan itu ada di perdesaan, terutama di area perkebunan dan hutan yang pengelolaannya berada pada pemerintah pusat atau BUMN. Karena itu, perlu ada sinergitas antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dalam mengentaskan kemiskinan.
"Saya kira apa yang dilakukan Gubernur dalam upaya pengentasan kemiskinan sudah on the track. Bahkan di saat pandemi sedang tinggi-tingginya, Pemerintah Jawa Timur berhasil menurunkan angka kemiskinan secara signifikan. Bahkan tertinggi secara nasional," ujar Fawait.
Bendahara DPD Partai Gerindra Jatim itu mengungkapkan perlunya sinergitas yang berkesinambungan antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya pengentasan kemiskinan. Karena itu, BUMN yang mengusai hutan dan perkebunan seperti PTPN dan Perhutani harus memberi support kepada Pemprov Jatim untuk memberdayakan masyarakat sekitar.
Gus Fawait mengingatkan, APBD Jawa Timur terbatas, tidak cukup untuk membiayai upaya pengentasan kemiskinan yang sudah menjadi persoalan turun-temurun ini. Karena itu, perlu dukungan BUMN sebagai pengelola hutan dan perkebunan di wilayah Jatim.
"BUMN perlu memberdayakan masyarakat sekitar hutan dan perkebunan lewat program pemberdayaan ekonomi maupun UMKM. Bisa lewat program CSR ataupun mengoptimalkan potensi sumber daya manusia sekitar perkebunan dan hutan," pungkas pengasuh Ponpes Nurul Chotib, Al Qodori IV ini. (mdr/ari)