KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri menggelar apel besar di pelataran Pendopo Panjalu Jayati, Jumat (22/10). Giat tersebut mengundang para kiai, santri, dan santriwati secara langsung dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Dalam sambutannya, Bupati Kediri mengatakan bahwa memakai sarung merupakan bentuk penghormatan bagi para santri dengan segala peran serta dalam berdirinya bangsa ini. Menurutnya, beraktivitas dengan memakai sarung ternyata lebih nyaman.
BACA JUGA:
- Bupati Kediri Dorong Pengurus Hipmi Buka Lowongan Kerja dan Regenerasi Petani
- Dhito Tertarik Gandeng PSPK untuk Tingkatkan Ekosistem Pendidikan di Kabupaten Kediri
- Bantu Anak Vakum Sekolah yang Rawat Kedua Orang Tuanya, Bupati Kediri Terjunkan 4 Dinas Sekaligus
- Bupati Dhito Selawat Bareng Zahir Mania, Habib Bidin: Semoga Kabupaten Kediri Semakin Baik
"Karena hari ini Hari Santri Nasional, maka saya selaku bupati harus menghormati dan mencoba nyantri, khusus pada Hari Santri Nasional ini," ujarnya.
Hari Santri ini, lanjut Dhito, adalah salah satu penghormatan kepada para pemimpin yang terlahir dari sosok santri yang dimulai dari sosok seorang K H Hasyim Ashari, hingga sekarang yang masih diteruskan perjuangan oleh para santri.
"Jadi artinya para santri ini akan menjadi fundamental atau menjadi fondasi berdirinya sebuah negara Republik Indonesia," tuturnya.
Oleh sebab itu, Bupati Kediri berharap besar kepada setiap santri yang ada di wilayahnya agar tetap bersemangat dan tidak berkecil hati. Pasalnya, ribuan santri di man apun berada pasti memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin.
Pada peringatan Hari Santri kali ini ada yang terlihat berbeda dibandingkan upacara biasanya. Bupati Kediri tampak memakai sarung saat memimpin rangkaian apel tersebut. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News