SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kepala Lapas Kelas I Surabaya di Porong Sidoarjo, Gun Gun Gunawan menyebut ada sederetan nama napi teroris yang berhasil di-NKRI-kan setelah menjalani masa hukuman di Lapas Porong. Terhitung, ada sebanyak 37 narapidana terorisme (napiter) yang kembali mengikrarkan diri cinta NKRI dari masa ke masa.
Gun Gun Gunawan mengatakan, berdasarkan catatan yang ada, sebanyak 37 napi teroris yang berhasil mengikrarkan diri cinta NKRI setelah menjalani masa hukuman di Lapas Porong. Salah satunya, Umar Patek, Anton Labase, Ismail, Asep Djaja, Patur, dan terakhir Mukarram.
BACA JUGA:
- Susun Naskah Akademik RUU TSP, Kanwil Kemenkumham Jatim dan Ditjen AHU Survei ke Lapas Surabaya
- Dua Napi Terorisme di Kediri Sujud Syukur Usai Dinyatakan Bebas Bersyarat
- Kanwil Kemenkumham Jatim Dukung Penerapan Keadilan Restoratif Jadi Pidana Alternatif
- Ribuan Keluarga Warga Binaan Manfaatkan Kunjungan Khusus Idul Fitri Lapas Surabaya
Nama Umar Patek sempat mendunia setelah namanya disebut-sebut dalam aksi teror Bom Bali. Umar Patek merupakan mantan teroris yang paling dicari oleh Pemerintah Amerika Serikat, Australia, Filipina, dan Indonesia lantaran keterlibatannya dalam aksi terorisme saat itu.
Bahkan Pemerintah Amerika Serikat menjanjikan uang sebesar 1 juta dolar AS bagi siapa pun yang bisa menangkap mantan anggota Jamaah Islamiah ini. Insiden peledakan Bom Bali di tahun 2000-an menjadi catatan kelam kisah Umar Patek.
Dia juga ditengarai menjadi komandan lapangan pelatihan Jamaah Islamiyah di Mindanao, Filipina. Dan Noordin M. Top disebut-sebut menjadi salah satu muridnya.
Hingga pertengahan 2011, Umar Patek berhasil diekstradisi dari Pakistan ke Indonesia. Dan dia ditahan di Jakarta hingga persidangan berlangsung.
Klik Berita Selanjutnya