SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Insiden pembakaran bendera PDIP, Rabu lalu (25/6) di Jakarta, memantik kemarahan anggota dan simpatisan PDIP. Di kota delta, puluhan kader banteng berkunjung ke Mapolresta Sidoarjo. Mereka memberikan dukungan moral pada polisi agar segera mengusut tuntas persoalan tersebut.
Pukul 13.00 WIB, satu per satu anggota PDIP tiba di kantor DPC PDIP. Mulai dari anggota PAC hingga pengurus DPC. Sebelum berangkat ke Mapolresta, mereka menyamakan pandangan.
Baca Juga: Ikuti Rakercabsus, Kader PDIP Siap Menangkan Pilkada di Sidoarjo dan Jawa Timur
Rapat singkat itu menghasilkan sebanyak 12 keputusan sebagai wujud sikap partai. Sejurus kemudian, sebanyak 20 perwakilan partai berangkat ke Mapolresta. Menyerahkan hasil rapat.
Pukul 14.30 WIB, perwakilan partai tiba di Mapolresta. Rombongan diterima Kasat Binmas Polresta Sidoarjo Kompol Dodot Dwianto. Bergantian, sejumlah petinggi partai menyampaikan sikap.
Ketua DPC PDIP Sumi Harsono menjelaskan, kedatangan kader PDIP ke Mapolresta sebagai bentuk reaksi kejadian di Jakarta. Pembakaran bendera partai. "Sebagai kader, kami tidak terima. Karena itu simbol, harkat martabat, dan nama baik partai telah dibakar seperti itu," jelasnya.
Baca Juga: PDIP Sidoarjo Konsolidasi Menangkan Mas Iin-Edy Widodo di Pilkada 2024
Sumi tentu geram. Sebab, bagi Sumi, PDIP sudah menjadi rumah perjuangan. "Wajar jika kami bersikap," terangnya.
Sikap tegas juga ditunjukkan Wakabid Pemuda, Olahraga, dan Komunitas Seni Budaya Heru Setyanto. Dia tidak terima bendera PDIP disandingkan dengan bendera PKI lantaran PKI sudah dibubarkan. Dia meminta polisi segera mengusut tuntas. "Dari mana mereka mendapatkan bendera partai yang sudah dibubarkan?," jelasnya.
Baca Juga: Diusung Koalisi Besar, Mas Iin-Edy Widodo Daftar ke KPU Sidoarjo Jelang Penutupan
Sekretaris DPC PDIP Samsul Hadi menyampaikan 12 poin keputusan rapat. Terkait pembakaran bendera, dia menjelaskan bendera merupakan simbol kehormatan partai. Ada kucuran keringat, dan air mata dalam menegakkan bendera tersebut. "Bukan sekadar bendera, namun ada perjuangan di dalamnya," ucapnya.
Menurut Samsul, di era reformasi, kebebasan menyampaikan pendapat dijunjung tinggi. Aksi demontrasi diperbolehkan. Namun, dia meminta, kegiatan itu dilakukan tanpa menghina dan melecehkan bendera partai. "Kami meminta polisi segera turun tangan," jelasnya.
Saat ini, tambahnya, partai mengeluarkan instruksi. Seluruh kader PDIP di daerah diminta memasang bendera partai. "Kader juga diminta menjaga bendera," terangnya.
Baca Juga: Dialog RPS Jilid V, Tiga Parpol Ungkap Kriteria Calon Pemimpin Sidoarjo 2024
Sementara itu, Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji menyampaikan pihaknya sudah membaca pernyataan sikap dari PDIP. "Saya berharap seluruh pihak menjaga kondusivitas di Sidoarjo," ucap pria asal Nganjuk itu. (cat/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News