SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pandemi Covid-19 seolah menjadi perekat kerukunan antarwarga. Hal itu terlihat dalam bakti sosial Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur bersama Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya dalam rangka mencegah dampak sosial Corona di Jatim.
Dalam bakti sosial tersebut, Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya menyerahkan bantuan gelombang pertama kepada Muslimat NU Jawa Timur, berupa 2.000 bungkus beras masing-masing seberat 5 kilogram atau total 10 ton, lalu 2.000 biji sabun cuci tangan serta 5.000 masker.
BACA JUGA:
- Ikhtiar Wujudkan Generasi Emas 2045, Khofifah Kukuhkan Bunda Asuh Peduli Stunting Kepri
- Khofifah Kukuhkan Bunda Asuh Peduli Stunting di NTT: Komitmen Muslimat NU untuk Indonesia Emas 2045
- Khofifah Ajak Muslimat NU di Kabupaten Malang Jadi Garda Terdepan Turunkan Stunting
- Telisik Peradaban Tionghoa, Pemkot Kediri dan Pasak Jelajahi Kawasan Pecinan
Bantuan diserahkan langsung oleh Ketua Paguyuban Masyarakat Tionghoa, Alim Markus kepada Ketua PW Muslimat NU Jatim, Masruroh Wahid dan disaksikan oleh Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa di Kantor PC Muslimat NU Surabaya, Kamis (30/4) sore.
Masruroh, dalam sambutannya menuturkan, jika gotong royong yang tercipta ini adalah wujud upaya mengatasi dampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Selain itu, merupakan bentuk persaudaraan kemanusiaan yang luar biasa, sebagai perintah Tuhan agar manusia saling menolong untuk mewujudkan kerukunan.
"Saya ucapkan terima kasih atas kerelaan bantuan dari Paguyuban Masyarakat Tionghoa," ucapnya.
Masruroh menambahkan, kerja sama antara Muslimat NU dengan Komunitas Tionghoa bukanlah barang baru.