Penyeragaman Batik Mojokerto Molor

MOJOKERTO (bangsaonline) - Upaya penyeragaman khas Kota Mojokerto bagi ribuan PNS di lingkup Pemkot Mojokerto molor dari jadwal yang mestinya bulan Juli 2014 Pasalnya, meski diputuskan satu motif dengan teknik cap, namun untuk memproduksi secara massal yang bakal digarap puluhan perajin ini masih menunggu rampungnya cetakan motif yang dipesan dari Solo.

“Sekarang masih dalam taraf penggandaan alat cap,” kata Sekretaris Diskoperindag UKM Kota Mojokerto, Indah Soelistiowati Andayani, Selasa (19/8).

Menurut Indah, Dekranasda yang diserahi soal desain sudah merampungkan tugasnya. Walikota Mas’ud Yunus pun menetapkan satu motif dari beberapa alternatif motif. Namun, Diskoperindag yang selama ini membina perajin hanya menjaring sekitar 20 perajin dari sekitar 40 perajin .

“Tidak semua perajin dilibatkan dalam pengadaan seragam . Dari sekitar 40 perajin (), separuhnya saja yang siap menerima order,” katanya.

Hal itu, lanjut Indah, karena proses peman dengan alat cap merupakan hal baru bagi perajin Kota Mojokerto yang selama ini bergelut di bidang tulis. Perajin yang siap menerima order tentunya yang sudah mulai beradaptasi dengan ketrampilan cap. “Ketrampilan mem dengan cap beda dengan tulis. Memang prosesnya lebih cepat, tapi teknisnya juga khusus,” imbuhnya.

Sementara soal target penyelesaian order, Indah memperkirakan akan rampung bulan Nopember mendatang. “Sekitar bulan Nopember nanti seluruh order akan terselesaikan,” tukasnya.

Kebijakan Walikota Mas’ud Yunus yang mewajibkan PNS mengenakan lokal pada hari kerja tertentu dipertegas dengan Peraturan Walikota (Perwali)Mojokerto Nomor 16 Tahun 2014. APBD 2014 mengalokasikan Rp 1.473.784.600 untuk belanja daerah bagi 3.269 PNS.

Untuk pengadaan, diserahkan ke masing-masing SKPD.20 perajin itulah yang akan menangkap order miliaran rupiah tersebut, “Mereka siap untuk menerima order. Dan memang itu yang selama ini mereka harapkan," ujarnya.

Sebelumnya, Walikota Mojokerto, Mas'ud Yunus mengatakan, kewajiban semua PNS di lingkup Pemkot Mojokerto mengenakan pakaian khas Kota Mojokerto bagian dari semangat untuk bangga dengan karya sendiri. “Jangan membanggakan karya orang lain. Ini identitas budaya kita," katanya.

Semangat swadesi dengan menggunakan khas daerah sendiri, ujar Mas'ud Yunus, selain untuk lebih mencintai produk lokal yang notabene merupakan aset budaya daerah, juga untuk menggairahkan produksi lokal yang masih terengah-engah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO