Bisnis Mutilasi Kapal di Kamal Madura, Raih Laba Rp 3 M

Bisnis Mutilasi Kapal di Kamal Madura, Raih Laba Rp 3 M Namanya saja memutilasi kapal, ya butuh alat berat. foto: Disna/BANGSAONLINE

Sementara itu, terkait proses kerja mutilasi , Joni Budi Harianto, pebisnis dari perusahaan lain yang berada di tempat pemotongan Desa Tanjung Jati, Kamal, bertugas sebagai Kepala Mandor, CV Sumber Baru.

“Tugas saya di sini, mengatur semua proses pemotongan dari awal sampai selesai. Tiap besi yang sudah terpotong dibawa ke tepi menggunakan crane dan langsung diangkat ke truk sampai terisi penuh, kemudian langsung dibawa ke pabrik yang memesan, biasanya dibawa ke pabrik peleburan besi,” ujar Joni.

Kapal mati dipotong menjadi persegi empat dengan ukuran satu meter kali setengah meter, tergantung dari pemesanan pabrik. Setiap potongannya diperkirakan memiliki berat 120 kg.

Setiap memiliki waktu pemotongan yang berbeda, bila bobot di bawah 1000 ton bisa di selesaikan kurang dari satu bulan, sedangkan 2000 ton ke atas bisa memakan waktu satu bulan setengah bahkan lebih.

Memotong menjadi bagain yang lebih kecil sedikitnya diperlukan 20 tabung oksigen ukuran 50 kilogram dan 4 tabung LPG 12 kilogram setiap hari tergantung besar dan beratnya .

Pekerja pemotongan , dibagi menjadi tiga bagian, di antaranya tukang las besi, kuli panggul, dan supir truk. Jumlah pekerja tergantung jumlahnya , semisal dua bejejer butuh lebih dari 100 orang dengan sistem borongan.

“Mereka mendapatkan gaji setiap hari Jumat di bawah Rp 600 ribu. Sendangkan ketika harga besi naik bisa dapat gaji Rp 100 ribu per hari, beda lagi gaji supir truk pengangkut sekitar Rp 75 ribu per hari,” ungkap Joni.

“Bisnis besi tua memiliki prospek yang sangat bagus, kalau tidak hati-hati bersiaplah rugi. Untuk menaksir bekas perlu keahlian khusus, calon pembeli harus pandai menaksir bobot atau kandungan besi yang terdapat di , jika salah menaksir, harga beli akan terlalu mahal yang akan menyebabkan kerugian,” tambah Syamsuri direktur CV Ijah Jaya. (Disna/UTM)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Komunitas Disabilitas Kota Pasuruan Raup Cuan dari Lampu Hias':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO