Ratusan Guru PAUD di Pasuruan Belum S1

Ratusan Guru PAUD di Pasuruan Belum S1 Ilustrasi

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Dari total jumlah pendidik 4.035 guru yang mengajar di lembaga PAUD di Kabupaten Pasuruan, belum seluruhnya sudah menyelesaikan sekolah strata sarjana sebagai syarat dasar menjadi guru. Dari jumlah tersebut, sebanyak 538 guru hanya lulusan SMP ataupun SMA.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang PAUD dan Dikmas Dispendik Kabupaten Pasuruan, Heri Mulyono yang dikonfirmasi Bangsaonline.com, Senin (29/5). Heri merincikan, dari jumlah guru PAUD di wilayah Kabupaten Pasuruan yang mencapai 4.035 pengajar, terbagi dari lembaga Kelompok Bermain (KB) sebanyak 1.539 pengajar, dan guru TK sebanyak 2.496 pengajar.

Dari jumlah ribuan guru tersebut, diakuinya masih ada ratusan pengajar yang belum bergelar sarjana. Khususnya bagi pendidikan kelompok bermain. “Tapi untuk para guru TK bisa dipastikan sudah bergelar sarjana,” kata Heri Mulyono pada Bangsaonline.com.

Heri menjelaskan, dari 1.539 pengajar di lembaga kelompok bermain, baru sekitar 65 persennya yang sudah bergelar strata 1. Artinya, masih ada sekitar 538 pengajar kelompok bermain, yang belum bergelar sarjana.

Ia memaparkan banyaknya pengajar kelompok bermain yang belum bergelar sarjana di lembaga kelompok bermain disebabkan karena mereka rata-rata direkrut oleh lembaga kelompok bermain dari kader-kader PKK. Dan, mereka memang rata-rata lulusan SMP hingga SMA, bahkan ada yang mengenyam kejar paket.

Terkait hal ini, Heri mengaku tak bisa memaksakan agar para pengajar PAUD ini bisa melanjutkan jenjang ke sarjana.

"Kami hanya sebatas menyarankan saja, mengingat untuk mendapatkan gelar S1 mereka harus melanjutkan sekolah lagi. Sedangkan Pemkab tidak menyupport anggaran itu. Kalau mau melanjutkan sekolah, mereka harus biaya sendiri," jelasnya.

Meski belum bergelar sarjana, Heri meyakinkan untuk tidak meragukan keterampilan maupun kemampuan mereka dalam mengajar. Sebab, pemerintah pusat menyiapkan pelatihan dasar tentang keguruan bagi guru-guru kelompok belajar tersebut.

Tahun ini, pemerintah pusat menyiapkan program pelatihan tersebut untuk 450 pengajar kelompok bermain. Jumlah itu naik dibandingkan tahun 2015 lalu, yang hanya 80 pengajar

“Ada pelatihan yang diberikan pemerintah pusat untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memberikan pengajaran. Pelatihannya berjenjang, mulai tingkat dasar, lanjut hingga mahir,” urainya. (bib/par/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO