SBY Makin Tersudut, Polisi Selidiki Rekaman, Fahri Hamzah: Presiden lah yang Ditunggangi

SBY Makin Tersudut, Polisi Selidiki Rekaman, Fahri Hamzah: Presiden lah yang Ditunggangi Suasana akrab aparat dan pengunjukrasa dalam aksi damai menuntut penuntasan kasus Ahok Jumat (4/11) sebelum akhirnya pecah kerusuhan.

"Kita lihat dengan mata kepala sendiri ratusan ribu orang yang mengikuti demo. Saya bahkan sudah bicara dengan beberapa pendemo. Mereka tuntutannya sudah jelas. Hanya saja sikap pemerintah yang perlu disayangkan."

Jokowi menjadi sasaran aksi demo lantaran tidak menerima perwakilan massa. Menurutnya, seandainya Jokowi cepat tanggap dan mau merespon permintaan masyarakat, maka kericuhan tidak akan terjadi.

"Saya pikir publik sudah bisa menilai. Kalau saja tuntutan mereka direspons cepat maka persoalannya tidak akan berlarut-larut hingga sekarang."

Kendati demikian, Imelda tetap mengapresiasi presiden yang telah mau menyampaikan sikap. Dia juga mengapresiasi aparat keamanan yang telah mengerahkan kemampuan dan tenaga agar demo berjalan tertib.

Di sisi lain, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, pernyataan Presiden Jokowi tentang aktor politik yang menunggangi aksi damai 4 November harus diklarifikasi. Sebab, lembaga kepresidenan harus hati-hati membuat pernyataan yang bisa memicu politik nasional yang semakin tidak kondusif.

"Siapa yang sebetulnya menunggangi siapa? Tuduhan presiden ini bisa berbalik jika tidak punya bukti bahwa sebetulnya presiden yang ditunggangi. Presiden diduga ditunggangi oleh mereka yang sejak awal punya masalah hukum sehingga ini menjadi penyebab sandera kepada aparat penegak hukum di sekitar presiden berlindung para terduga melakukan pidana dan korupsi," kata Fahri Hamzah, Minggu (6/11).

Menurut dia, tuduhan presiden kepada aktor politik menunggangi jutaan massa rakyat adalah tidak berdasar. Sebab, adalah jauh lebih mudah menunggangi seorang presiden daripada sejuta massa aksi.

"Sekarang, Presiden hanya perlu melakukan klarifikasi. Jika tidak, maka sama saja presiden hanya menabur angin. Siapa yang menabur angin pasti akan menuai badai," tegas dia.

Sementara Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar, mengatakan, polisi tengah menyelidiki adanya aktor politik di balik kericuhan pada aksi unjuk rasa 4 November lalu.

"Itu dalam konteks kegiatan penyelidikan juga, dilakukan oleh fungsi intelijen berkaitan dengan dugaan pelanggaran hukum berkaitan dengan aksi-aksi yang mengarah adanya provokasi," kata Boy di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Minggu (6/11).

Menurutnya, Polri merekam orasi yang dilakukan pada aksi dua hari lalu itu. Boy mengatakan, pihaknya mempelajari apakah ada muatan orasi yang mengandung ujaran kebencian atau hate speech.

"Orang yang jadi provokator kan tidak lepas dari penyelidikan yang kami laksanakan. Itu mekanisme yang biasa dilakukan oleh polisi," kata Boy.

Namun, Boy enggan membeberkan apa saja fakta yang mereka kumpulkan untuk mencari aktor politik itu. Ia meminta waktu agar penyelidikan bisa dilakukan dengan baik. (mer/yah/det/tic/lan)

Sumber: merdeka.com/detik.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO