Yang Mimpin PBNU Rais Am apa Rais Awam, KH Hasyim Muzadi: NU Bukan Mobil Taksi

Yang Mimpin PBNU Rais Am apa Rais Awam, KH Hasyim Muzadi: NU Bukan Mobil Taksi Acara PW IKA PMII Jawa Timur bertema Ikhtiar Menata Jawa Timur Lebih Sejahtera di Rumah Makan Aqis di Jalan A Yani Surabaya, Senin (24/11). foto: bangsaonline.com

Kiai Hasyim Muzadi mengaku mendapat kritik karena dianggap dekat dengan kelompok Islam aliran keras. Padahal, menurut dia, kedekatannya itu dalam rangka untuk meng-NU-kan mereka. ”Kalau Islam garis keras itu kan jelas. Lah, di NU ini ada pengurus yang tak punya garis sehingga gampang digaris orang,” katanya.

Meski demikian ia mengingatkan bahwa Wahabi dan Syiah sangat bahaya. ”Kalau Wahabi itu kasar dalam menyerang NU. Simbol NU itu kan tahlil. Yang diserang ya tahlil. Tapi sangat bahaya karena mereka bisa menghancurkan ajaran NU,” katanya. Selain itu, mereka bahaya karena dari segi kebangsaan dia belum tentu mau NKRI. ”Bisa jadi dia ingin mengganti ideologi negara,” katanya.

Sedang serangan Syiah ke NU sangat halus karena punya aqidah taqiyyah (menyembunyikan aslinya). Saking halusnya bahkan mereka masuk ke pengurus NU tanpa terasa. Padahal mereka sangat bahaya karena yang diserang Syiah adalah aqidah NU dan juga tak mau NKRI karena mereka punya keyakinan imamah.

Meski demikian ia minta warga NU tak marah. Karena masalah tersebut tak bisa diselesaikan dengan marah. "Yang harus kita lakukan adalah memantapkan ajaran Aswaja kita," katanya.

Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang Jawa Timur dan Depok Jawa Barat itu mengaku anti politisasi mandset NU. Ia menjelaskan proses berdirinya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

”Saya dulu tanya kepada Gus Dur. Gus kok mau mendirikan partai. NU kan khittah,” kata Kiai Hasyim Muzadi. “Gus Dur menjawab, partai ini untuk menyalurkan aspirasi politik. Tapi NU tetap khitah. Sampean mimpin NU saja, saya mimpin PKB karena saya mau jadi presiden. Tapi PKB dan NU tak saling mencampuri,” kata Kiai Hasyim Muzadi menirukan jawaban Gus Dur. Kiai Hasyim Muzadi dan Gus Dur pun sepakat. “Kami salaman. Kalau Gus Dur kan bisa dipegang dan bisa dipercaya. Tapi anak-anak (pengurus PKB) sekarang kan gak seperti itu,” katanya. Para pengurus PKB sekarang justru intervensi NU.

Karena itu ia minta IKA mulai memikirkan kondisi NU yang sudah tak sesuai khitah 26 ini. “Sebab NU bukan hanya organisasi tapi juga jalan hidup ke sorga. Dalam NU ada ajaran-ajaran,” katanya. (ma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Dihadang Petugas, Caketum PBNU Kiai As'ad Ali dan Kiai Asep Jalan Kaki ke Pembukaan Muktamar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO