Hujan, Pendaki Gunung Ijen Diimbau Waspada

Hujan, Pendaki Gunung Ijen Diimbau Waspada Sejumlah wisatawan menggunakan jas hujan saat mendaki di Gunung Ijen, Banyuwangi, Rabu (27/7). Meski hujan selama beberapa hari di kawasan Gunung Ijen menyebabkan meningkatnya volume gas belerang, namun wisatawan lokal dan asing tetap ramai.

“Pemberlakuan buka tutup ini sudah lama dilakukan. Tujuannya, memberikan keamanan bagi pengunjung,”kata dia.

Hery menambahkan, buka tutup jalur pendakian dilakukan hanya ketika cuaca tak bersahabat. Selama ini, jalur pendakian baru dibuka pukul 24.00 WIB dan ditutup kembali mulai pukul 12.00 WIB. Jika aktivitas gas belerang membahayakan, jalur pendakian bisa ditutup total.

Kini, meski jalur pendakian masih dibuka, wisatawan dilarang mendekati kawah hingga radius 1 kilometer (km). Jika para pendaki nekat, dikhawatirkan berdampak pada keamanan.

“Memang ada peningkatan aktivitas gas, tapi tak terlalu tajam. Tapi tetap harus berhati-hati,” ujarnya.

Menurut Hery, peningkatan gas belerang tak diikuti naiknya status . Artinya, status gunung berapi ini tetap normal. Menurutnya, hujan memang memicu peningkatan gas belereng di dasar kawah. Sebab, sinar matahari tak sampai menyentuh bagian bawah kawah. Dampaknya, gas belerang di dasar kawah menjadi pekat.

Hujan lebat yang kerap mengguyur Ijen, selain menyebabkan gas belerang meningkat, jalur pendakian juga menjadi licin. “Intinya, pendaki kami minta berhati-hati,” kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur Wilayah V Banyuwangi, Sumpena.

yang berada di Barat Kota Banyuwangi dikenal dengan kawah belerang yang indah. Puncak Ijen di ketinggian 2443 meter dari permukaan laut (mdpl) juga menawarkan api biru di malam hari yang menawan. Beberapa tahun terakhir, pesona Ijen cukup menarik banyak wisatawan, lokal maupun asing. (okz/ana/ns)

Sumber: okezone.com/antaranews.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO