Didemo PSK Dolly, Sikap Pemkot Melunak

Didemo PSK Dolly, Sikap Pemkot Melunak

SURABAYA (bangsaonline) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akhirnya melunak setelah pekerja seks komersial (PSK), mucikari dan warga kelurahan Putat Jaya menggelar aksi penolakan penutupan Lokalisasi .

Pemkot berencana menghentikan kegiatan razia di sekitar lokalisasi. Selama ini, razia kerap dilakukan petugas gabungan dari Satuan Politis Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya, Polrestabes dan Garnisun Tetap (Gartap) III Surabaya tiap seminggu sekali.

Wakil Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana mengatakan, penghentian razia ini merupakan permintaan warga setempat. Mereka merasa keberatan dengan razia karena dianggap sebagai bentuk intimidasi dan mengganggu kenyamanan warga. Tak hanya razia yang akan dihapus, pemkot juga akan mencabut semua closed-circuit television (CCTV) yang sebelumnya dipasang ditiap sudut Jalan Jarak dan gang .

“Penghapusan razia dan pencabutan CCTV itukan permintaan warga. Nanti akan kami bicarakan dengan sekda (sekretaris daerah). Kalau CCTY yang tidak mengarah ke wisma, tidak akan kami tarik karena itukan memang untuk keamanan,” ujar Wisnu usai membuka seminar ‘Peningkatan dan Pemahaman Demokratisasi Bagi Masyarakat Surabaya” di Graha Sawunggaling, kompleks Balai Kota Surabaya, Rabu (21/4/2014).

Ketua DPC PDI-P Kota Surabaya ini mengungkapkan, dalam seminggu ini pihaknya rutin berkunjung dan berdialog dengan warga Putat Jaya. Di kelurahan ini, terdapat lima rukun tetangga (RT) yang terdampak atas penutupan . Yakni RT 13,10,11,12 dan 6. Dari lima RT tersebut, hanya RT 6 yang belum dikunjungi.

Rencananya, RT 6, dimana gang beroperasi, baru akan dia kunjungi malam nanti. Dari hasil pertemuan dengan warga selama ini, mayoritas dari mereka, kata dia, menerima penutupan.

“Saya minta, semua cooling down dulu, kita dinginkan suasana. Tidak ada operasi apapun di ,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO