Wisatawan Kota Batu Diimbau Hati-hati, Banyak PKL 'Nakal'

Wisatawan Kota Batu Diimbau Hati-hati, Banyak PKL Susilo Trimulyanto, Kadiskoperindag Kota Batu.

"Bayangkan sendiri, antar PKL memiliki kebiasan berbeda-beda. Dan biasanya mereka tidak mau diatur dan inginnya bisa menjalankan aktivitas tanpa ada aturan. Makanya tugas memberi pengertian pada PKL agar tidak suka mempermainkan harga tidak terulang lagi cukup berat dan membutuhkan kesabaran," ucap Susilo Trimulyanto yang akan mengusulkan Perwali untuk mengatur kewajiban PKL pasang daftar harga mamin.

"Jadi kan tidak apa-apa sekali-kali dapat harga mahal mamin di sini. Kan mereka lagi berwisata sehingga persiapan duitnya pasti banyak," kata salah satu pedagang yang tak mau namanya disebut saat ditanya mengapa menaikkan harga.

Oleh karena itu, pedagang tersebut mengaku pihaknya tidak akan memasang info harga minuman yang dijualnya. Apalagi sebagai PKL bermotor, ia mengaku sulit membawa papan info harga.

Sementara itu, Hengky salah satu PKL makanan ringan di Alun-alun mengaku tak membawa papan info harga karena makanan yang dijualnya hanya pentol cilok. Dirinya mengaku tidak pernah membeda-bedakan para pembeli, entah itu wisatawan ataupun warga asli Batu.

"Saya tidak pernah membeda-bedakan pembeli. Baik itu pembeli dari warga Batu ataupun wisatawan harga tetap sama. Jadi tidak semua pedagang menerapkan pola tersebut," cetus Hengky.

Meski demikian, tambah Hengky, bila Pemkot Batu mewajibkan semua PKL memasang info harga maka pihaknya siap mengikuti. Yakni dengan memasang info satu harga pada berbagai makanan ringan yang dijualnya.

"Tidak masalah, kami justru senang pasang info harga asalkan semuanya memasang, sehingga tidak ada perbedaan antar PKL dan bisa bersaing fair dan sehat," tutur Hengky kepada BANGSAONLINE.com. (lih/thu/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Dengan Santainya, Maling Gasak Motor Karyawan Pabrik di Kota Batu':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO