Pengacara Beberkan Alasan Para Pelaku Aniaya Santri Asal Banyuwangi di Kediri hingga Tewas

Pengacara Beberkan Alasan Para Pelaku Aniaya Santri Asal Banyuwangi di Kediri hingga Tewas Pengacara Rini Puspitasari, yang mendampingi para pelaku penganiayaan (dok. Ist)

Mengetahui meninggal dunia di Rumah Sakit Arga Husada Ngadiluwih, Kabupaten , AF kembali ke pondok. 

Dia melapor ke pengasuh PPTQ Al-Hanifiyyah Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten , Gus Fatih.

"Kemudian jenzahnya dibawa ke pondok, lalu dimandikan dan dikafani dibawa ke hari Jumat setelah sholat jumatan. Lalu disana heboh itu dan dilaporkan ke polisi," tambah Rini.

Pada saat di , kata Rini, AF sempat ditanya oleh ibu korban dan dia berbicara apa adanya. Dia mengaku telah memukuli sepupunya tersebut.

"Saat saya dampingi dia bilang apa-adanya. Tidak bilang korban terpeleset. Saya tidak tahu kalau dia beralibi terpelset. Tapi pada saat bersama saya di BAP itu, dia mengakui memukul," tegas Rini.

Masih menurut Rini, bahwa para pelaku merasa menyesal telah menganiaya korban dan merasa kebingungan. 

Bahkan, salah satu pelaku AK merasa shok, karena dia yang pertama kali memulai pemukulan terhadap korban dan tidak menduga korban sampai meninggal dunia.

"Kemarin saya tanya, ini gimana kok sampai kejadian seperti ini. Sekarang kalian gimana? Mereka merasa menyesal dan merasa bersalah. Mereka sangat terpukul. Saat ngobrol sama saya, mereka diam dan menunduk. Salah satunya itu malah sulit untuk berkata-kata, karena dia yang memulai itu,"tandas Rini.

Sebagai pengacara yang ditunjuk, Rini berjanji akan berusaha mendampingi para pelaku dengan sebaik-baiknya, agar hak-hak mereka sebagai anak yang bermasalah dengan hukum bisa terpenuhi. Di antaranya, mendampingi sejak dari proses penyidikan di Polres Kota.

Rini ingin agar proses hukum keempat pelaku bisa berjalan transparan. "Kita inginnya apa adanya. Benar-benar transparan. Kemudian anak-anak juga hak-haknya terpenuh. Mudah mudah nanti ada jalan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Polres Kota telah mengamankan empat orang tersangka penganiayaan hingga tewas terhadap Balqis Maulana (14) santri asal

Keempat pelaku adalah teman mondok korban di Pondok Pesantren Tartilul Quran (PPTQ) Al-Hanifiyyah Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten .

Kapolres Kota AKBP Bramastyo Priaji mengatakan, keempat pelaku masing-masing NN (18) siswa kelas 11 asal Sidoarjo, MA (18) siswa kelas 12 warga Kabupaten Nganjuk, AF (16) asal Denpasar, Bali, dan AK (17) warga Surabaya.

“Dari hasil koordinasi kami dengan Polresta , kami melaksanakan tindak lanjut berupa Olah TKP dan pemeriksaan saksi. Minggu malam, kami amankan empat orang dan kita tetapkan tersangka, dan kita lakukan penahanan,” ujar AKBP Bramastyo Priaji, pada Senin (26/2/2024). (uji/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO